Samarinda (ANTARA Kaltim) -  Wali Kota Samarinda, Kalimantan Timur, Syaharie Jaang menghimbau peserta Ujian Nasional di daerah itu tidak mempercayai isu beredarnya kunci jawaban soal.

"Jangan percaya isu kunci jawaban tersebut, karena itu pasti menyesatkan. Oknum itu sengaja mencari keuntungan dengan kunci jawaban tersebut dan mereka tidak ingin anak-anak Indonesia sukses dalam UN yang sengaja mengganggu suksesnya pelaksanaan UN," ucap Syaharie Jaang, Senin.

Jika para peserta UN kata Syaharie Jaang terpengaruh, mereka akan berfikir negatif dalam menghadapi UN sehingga akan malas belajar.

"Untuk itu, jangan terjebak dengan kunci jawaban itu sebab yang rugi adalah peserta ujian itu sendiri," kata Syaharie Jaang.

Salah satu cara dalam menghadapi UN kata Syaharie Jaang yakni, dengan mempersiapkan diri semaksimal mungkin, baik melalui "try out" maupun belajar di rumah masing-masing.

"Kuncinya, saat mengerjakan soal jangan tegang, tetap rileks, teliti dan tidak terburu-buru," ujar Syaharie Jaang.

Ia berharap, semua peserta UN di Samarinda meraih kelulusan terbaik, bukan hanya kuantitas tetapi juga berkualitas.

"Sebelum ke sekolah, minta doa juga kepada orang tua agar bisa menjawab soal dengan benar," ungkap Syaharie Jaang.

Wali Kota Samarinda itu juga juga meminta dukungan orang tua, agar selama ujian nasional berlangsung, mengawasi anaknya, dengan mengurangi jam menonton televisi di malam hari maupun membatasi kegiatan di luar rumah yang tidak bermanfaat.

"Orang tua harus menekankan sikap disiplin dengan mematikan TV di malam hari sehingga anak-anak bisa belajar dan yang penting lagi jangan dibuat anak-anak stress. Harus ciptakan suasana rileks di rumah," kata Syaharie Jaang.

Tidak hanya itu, Syaharie Jaang juga menginstruksikan Satpol PP untuk untuk melakukan razia di warung internet (warnet).

"Kami minta kepada pengelola warnet untuk tidak melayani anak-anak yang berpakaian seragam sekolah. Khusus yang UN, walau tidak berpakaian sekolah tetap dilarang dan petugas warnet harus memeriksa kartu pelajar setiap anak atau remaja sebab jangan sampai ada peserta UN yang bermain di warnet," ungkap Syaharie Jaang.

"Kami akan memberi sanksi tegas jika ada pengelola membandel apalagi dengan sengaja membiarkan anak sekolah terlebih peserta UN berada di warnetnya," ungkap Syaharie Jaang.

Terpenting lagi, ia mengingatkan agar peserta UN bisa tetap memperhatikan kondisi tubuh dan kesehatannya.

"Saya sangat berharap, mereka dapat mengikuti ujian nasional tahun ini secara optimal serta lulus berpredikat dan mampu masuk perguruan tinggi sesuai yang diinginkan dan jenjang sekolah yang bagus juga," harap Syaharie Jaang.(*)

Pewarta: Amirullah

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2014