Perusahaan Umum (Perum) Bulog Cabang Samarinda, Kalimantan Timur telah menyalurkan beras medium sebanyak 3,2 juta ton kepada mitra dagang sejak Januari hingga 5 Oktober 2023, untuk menjaga inflasi tetap terkendali.
"Sejak Januari kami telah menyalurkan beras dari program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) berupa beras medium untuk menstabilkan harga beras di tingkat pasar," kata Kepala Perum Bulog Cabang Samarinda Maradona Singal, di Samarinda, Sabtu.
Rincian 3,2 juta ton itu adalah pada Januari disalurkan sebanyak 509.595 ton, Februari 633.324 ton, Maret 810.075 ton, April 64.500 ton, Mei 42.850 ton, Juni 36.025 ton, Juli 246.425 ton, Agustus 566.690 ton, September 232.835 ton, dan hingga 5 Oktober tersalur 63.780 ton beras.
Beras medium yang didistribusikan ke mitra dagang tentu dengan harga murah, yakni hanya Rp10.250 per kilogram (kg), sehingga diimbau kepada mitra dagang yang telah mendapat distribusi darinya, menjual dengan harga sesuai dengan yang telah ditetapkan pemerintah.
Ketetapan pemerintah menyebut bahwa harga eceran tertinggi (HET) beras medium adalah Rp11.500 per kg, sedangkan untuk harga beras premium tetap mengikuti mekanisme pasar, yakni sesuai penetapan Badan Pangan Nasional (Bapanas) Nomor 187 tanggal 29 Agustus 2023.
Ia menjelaskan bahwa program SPHP merupakan salah satu program pemerintah sebagai upaya untuk menjaga stabilitas harga, sekaligus untuk mengendalikan inflasi atau agar harga tidak mengalami kenaikan terlalu tinggi.
"Saat ini harga beras memang cenderung naik, namun kenaikannya masih dalam batas normal. Tapi jika tidak ada gerakan pengendalian inflasi yang salah satunya melalui program SPHP, maka harga beras bisa lebih tinggi," katanya pula.
Penyaluran beras dari program SPHP, lanjutnya, merupakan penugasan dari pemerintah pusat melalui Badan Pangan Nasional dengan kriteria beras medium dan dengan harga lebih murah dari harga pasar.
"Pendistribusian beras dari program SPHP ini bisa melalui dua pola, pertama adalah bisa dijual langsung ke konsumen atau ke masyarakat, dan yang kedua bisa dijual melalui mitra seperti pedagang di pasar-pasar tradisional," kata Maradona.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2023
"Sejak Januari kami telah menyalurkan beras dari program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) berupa beras medium untuk menstabilkan harga beras di tingkat pasar," kata Kepala Perum Bulog Cabang Samarinda Maradona Singal, di Samarinda, Sabtu.
Rincian 3,2 juta ton itu adalah pada Januari disalurkan sebanyak 509.595 ton, Februari 633.324 ton, Maret 810.075 ton, April 64.500 ton, Mei 42.850 ton, Juni 36.025 ton, Juli 246.425 ton, Agustus 566.690 ton, September 232.835 ton, dan hingga 5 Oktober tersalur 63.780 ton beras.
Beras medium yang didistribusikan ke mitra dagang tentu dengan harga murah, yakni hanya Rp10.250 per kilogram (kg), sehingga diimbau kepada mitra dagang yang telah mendapat distribusi darinya, menjual dengan harga sesuai dengan yang telah ditetapkan pemerintah.
Ketetapan pemerintah menyebut bahwa harga eceran tertinggi (HET) beras medium adalah Rp11.500 per kg, sedangkan untuk harga beras premium tetap mengikuti mekanisme pasar, yakni sesuai penetapan Badan Pangan Nasional (Bapanas) Nomor 187 tanggal 29 Agustus 2023.
Ia menjelaskan bahwa program SPHP merupakan salah satu program pemerintah sebagai upaya untuk menjaga stabilitas harga, sekaligus untuk mengendalikan inflasi atau agar harga tidak mengalami kenaikan terlalu tinggi.
"Saat ini harga beras memang cenderung naik, namun kenaikannya masih dalam batas normal. Tapi jika tidak ada gerakan pengendalian inflasi yang salah satunya melalui program SPHP, maka harga beras bisa lebih tinggi," katanya pula.
Penyaluran beras dari program SPHP, lanjutnya, merupakan penugasan dari pemerintah pusat melalui Badan Pangan Nasional dengan kriteria beras medium dan dengan harga lebih murah dari harga pasar.
"Pendistribusian beras dari program SPHP ini bisa melalui dua pola, pertama adalah bisa dijual langsung ke konsumen atau ke masyarakat, dan yang kedua bisa dijual melalui mitra seperti pedagang di pasar-pasar tradisional," kata Maradona.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2023