Penajam (ANTARA Kaltim) - Serangan hama wereng di Kecamatan Waru dan Babulu, mengancam persediaan beras di Kabupaten Penajam Paser Utara.

Kepala Kantor Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Kabupaten Penajam Paser Utara, Surito Widarie, Selasa mengatakan, munculnya serangan hama wereng coklat dan ijo dalam dua bulan terakhir sangat beresiko menimbulkan fuso dan gagal panen di sejumlah wilayah pertanian.

"Dari 12 ribu hektare sawah produktif di Kabupaten Penajam Paser Utara sekitar 700 hektare dalam keadaan terancam tidak bisa panen karena terserang hama wereng. Kondisi ini sangat berisiko mengurangi produksi beras sebanyak 20 persen, karena padi yang terserang umumnya sudah berusia antara 1,5 bulan sampai 2 bulan dan yang sudah berisi mengalami kekeringan akibat serangan hama wereng," ungkap Surito Widarie.

Sejak Januari 2014, hingga kini kata Surito, hama wereng telah seluas 700 hektere sawah dan mayoritas terjadi desa-desa penghasil padi terbanyak di Kecamatan Babulu.

"Selama ini, Kecamatan Babulu menjadi daerah lumbung padi Kabupaten Penajam Paser Utara dan sekitar 600 hektare serangan hama wereng terjadi di wilayah itu diantaranya, di Desa Sebakung Jaya, Gunung Intan, Sri Raharja dan Sumber Sari," kata Surito.

Berbagai upaya pencegahan sudah dilakukan, termasuk melakukan penyemprotan pestisida, namun upaya pencegahan itu menurut dia belum maksimal sehingga akibat serangan hama wereng itu berpotensi mengurangi produksi padi sekitar 20 persen dari tahun sebalumnya.
 
Produktivitas gabah di Kabupaten Penajam Paser Utara pada 2013 kata Surito mencapai  sekitar 93 ribu ton dan jika dikonversikan menjadi beras menjadi 53 ribu ton.

Sementara, kebutuhan pangan masyarakat berkisar 16 ribu ton per tahun.

"Kecamatan Babulu merupakan penyumbang tertinggi dengan rata-rata 50 ribu ton gabah kering setiap tahunnya. Kalau produksi di Kecamatan Babulu menurun, maka persediaan beras bisa terancam," ungkap Surito.     (*)

Pewarta: Bagus Purwa

Editor : Amirullah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2014