Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Balikpapan mengimbau warga Kalimantan Timur (Kaltim) mewaspadai air pasang laut tinggi disertai gelombang signifikan karena bisa mengganggu aktivitas nelayan, bongkar muat di pelabuhan dan lainnya.
"Kalau sekadar pasang tinggi, ini sudah dipahami oleh nelayan dan warga pesisir, namun kalau disertai dengan gelombang signifikan, ini yang perlu kewaspadaan," ujar Kepala BMKG Stasiun Kelas I Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan Balikpapan Kukuh Rubidiyanto di Balikpapan, Jumat.
Berdasarkan prakiraan pasang surut perairan di Kaltim periode 21-30 September 2023, sejumlah wilayah pesisir Kaltim mengalami pasang tinggi, antara lain di perairan wilayah Balikpapan.
Dalam periode ini, pasang tertinggi diprakirakan terjadi pada 30 September 2023 dengan ketinggian 2,7 meter pada pukul 19.00 Wita, sedangkan surut terendah hanya setinggi 0,2 meter pada 30 September pukul 12.00, 13.00, dan 24.00 Wita.
Gelombang signifikan yang menyertai pasang tersebut berlangsung agak lama, yakni selama pasang laut berlangsung sekira lima jam, sehingga warga diimbau waspada atau menunggu pasang dan gelombang berhenti, baru melanjutkan pekerjaan.
Perairan Balikpapan ini juga termasuk di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), sementara di PPU cukup banyak masyarakat yang memiliki tambak udang, kepiting maupun tambak ikan lain, sehingga mereka pun diimbau waspada agar tambak mereka terjaga.
"Tinggi gelombang laut di Perairan Balikpapan dekat pantai antara 1,25 meter hingga 2 meter, agak ke tengah sedikit atau sekitar 10-15 km dari pantai dengan tinggi gelombang 1,25 - 1,5 meter. Kemudian di bagian selatan Teluk Balikpapan setinggi 1,5 meter, dan sebelah timur Samarinda dengan gelombang setinggi 2 meter," katanya.
Ia melanjutkan, untuk pasang surut di Muara Sungai Berau, pasang tertinggi juga diprakirakan terjadi pada 30 September dengan ketinggian 2,7 meter pada pukul 21.00 Wita, juga disertai dengan gelombang signifikan berdurasi agak lama.
"Sedangkan surut terendah di Berau setinggi 0,1 meter pada 30 September pukul 02.00 dan 03.00 Wita. Saat ini memang masih aman karena pasang surut normal, namun kewaspadaan harus ditingkatkan pada 30 September mendatang, karena pasang yang disertai gelombang signifikan juga berpotensi naiknya air ke dataran lebih banyak," kata Kukuh.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2023
"Kalau sekadar pasang tinggi, ini sudah dipahami oleh nelayan dan warga pesisir, namun kalau disertai dengan gelombang signifikan, ini yang perlu kewaspadaan," ujar Kepala BMKG Stasiun Kelas I Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan Balikpapan Kukuh Rubidiyanto di Balikpapan, Jumat.
Berdasarkan prakiraan pasang surut perairan di Kaltim periode 21-30 September 2023, sejumlah wilayah pesisir Kaltim mengalami pasang tinggi, antara lain di perairan wilayah Balikpapan.
Dalam periode ini, pasang tertinggi diprakirakan terjadi pada 30 September 2023 dengan ketinggian 2,7 meter pada pukul 19.00 Wita, sedangkan surut terendah hanya setinggi 0,2 meter pada 30 September pukul 12.00, 13.00, dan 24.00 Wita.
Gelombang signifikan yang menyertai pasang tersebut berlangsung agak lama, yakni selama pasang laut berlangsung sekira lima jam, sehingga warga diimbau waspada atau menunggu pasang dan gelombang berhenti, baru melanjutkan pekerjaan.
Perairan Balikpapan ini juga termasuk di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), sementara di PPU cukup banyak masyarakat yang memiliki tambak udang, kepiting maupun tambak ikan lain, sehingga mereka pun diimbau waspada agar tambak mereka terjaga.
"Tinggi gelombang laut di Perairan Balikpapan dekat pantai antara 1,25 meter hingga 2 meter, agak ke tengah sedikit atau sekitar 10-15 km dari pantai dengan tinggi gelombang 1,25 - 1,5 meter. Kemudian di bagian selatan Teluk Balikpapan setinggi 1,5 meter, dan sebelah timur Samarinda dengan gelombang setinggi 2 meter," katanya.
Ia melanjutkan, untuk pasang surut di Muara Sungai Berau, pasang tertinggi juga diprakirakan terjadi pada 30 September dengan ketinggian 2,7 meter pada pukul 21.00 Wita, juga disertai dengan gelombang signifikan berdurasi agak lama.
"Sedangkan surut terendah di Berau setinggi 0,1 meter pada 30 September pukul 02.00 dan 03.00 Wita. Saat ini memang masih aman karena pasang surut normal, namun kewaspadaan harus ditingkatkan pada 30 September mendatang, karena pasang yang disertai gelombang signifikan juga berpotensi naiknya air ke dataran lebih banyak," kata Kukuh.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2023