Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Pemkab Kukar) Kalimantan Timur berkolaborasi dengan perusahaan swasta di wilayah itu guna menyiapkan tenaga kerja terampil untuk memenuhi kebutuhan industri smelter nikel.

"Saya sudah berkoordinasi dengan PT Kalimantan Ferro Industri (KFI) untuk menyiapkan tenaga kerja melalui pelatihan agar memiliki kapasitas sesuai dengan pasar industri smelter nikel di KFI," ujar Bupati Kukar Edi Damansyah saat peresmian perusahaan tersebut di Sanga-Sanga, Kaltim, Selasa.

Pemkab Kukar, menurut Edi, telah bersepakat dengan KFI terkait pemenuhan kebutuhan tenaga kerja lokal, baik tenaga lokal di Kelurahan Pendingin, Kecamatan Sanga-Sanga, tempat berdirinya perusahaan tersebut, maupun secara umum tenaga kerja lokal dari Kutai Kartanegara.

Pemerintah kabupaten pun mengalokasikan APBD guna mencetak tenaga kerja terampil sesuai kriteria PT KFI.

Sementara Direktur Utama PT Nityasa Ardhi Soemargo, sebagai perwakilan investor pabrik industri smelter PT KFI, menyatakan komitmen pengutamaan masyarakat lokal Kukar dan Kalimantan Timur (Kaltim) dalam pemenuhan tenaga kerja, yakni dengan kebutuhan total 10 ribu tenaga kerja secara bertahap. 

"Saat ini, ada 1.700 orang sudah bekerja di KFI. Sekarang dalam proses perekrutan tenaga kerja dari enam kelurahan di dua kecamatan. Kemudian secara perlahan, perekrutan dari Kecamatan Palaran sampai ke Samarinda Kota dan terus seperti itu, sampai nanti terwujud ada sekitar 10 ribu orang kerja di sini," katanya. 

Sementara, tenaga kerja asing di smelter itu tercatat kurang dari 250 orang dengan fokus pembangunan pabrik sehingga menyisakan level manajer setelah pabrik beroperasi.

"Secara bersama akan dilakukan percepatan transfer teknologi, sehingga ke depan pabrik bisa dijalankan dan dikelola oleh putra-putri bangsa Indonesia," katanya. 

KFI menandatangani kontrak perjanjian jual-beli tenaga listrik (PJBTL) dengan PLN Persero sebesar 800 MW pada 31 Desember 2021, sehingga tanda tangan kontrak itu menjadi komitmen pembangunan pabrik smelter. 

Dari awal peletakan batu pertama pada 25 Januari 2022, hingga saat ini KFI setidaknya telah menggelontorkan investasi sebesar Rp5 triliun.

Pewarta: M.Ghofar

Editor : Imam Santoso


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2023