Indonesian Youth Diplomacy (IYD), organisasi non-profit kepemudaan yang aktif berkontribusi dalam pemberdayaan inklusif bagi pemuda pemudi Indonesia, menggandeng cafe-cafe Samarinda mengumpulkan botol plastik bekas minuman untuk didaur ulang menjadi sesuatu barang bernilai.
 
"Program yang dirangkai dalam Eco Warriors #2 ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan edukasi masyarakat tentang isu-isu lingkungan, khususnya penggunaan kembali barang-barang botol plastik bekas yang dapat digunakan dan didaur ulang," ujar Ketua IYD Provinsi Kalimantan Timur Hanna Pertiwi di Samarinda, Minggu.
 
Pada kesempatan tersebut, pihaknya mengajak organisasi pemuda untuk bersama merangkai botol plastik yang dikumpulkan dari cafe- cafe menjadi sebuah tempat sampah. 
 
Tempat sampah daur ulang ini akan dibagikan kepada masing-masing organisasi yang bergabung dan tempat-tempat tertentu.
 
“Terbentuknya komunitas lingkungan yang kuat akan menjadi potensi kolaborasi dalam menjaga lingkungan, baik itu melalui aksi nyata di lapangan maupun dengan berbagi informasi dan pengetahuan tentang isu-isu lingkungan secara digital,” kata Hanna.
 
Ia menambahkan, program ini juga bertujuan untuk membentuk komunitas lingkungan yang terdiri dari individu-individu yang peduli terhadap lingkungan dan siap untuk berkontribusi dalam melestarikan lingkungan.
 
"Hal utamanya melalui proses pengkaryaan organisasi daerah dalam pembuatan tempat sampah," tutur Hanna.
 
Sementara itu, katanya, target penerima manfaat adalah masyarakat umum/cafe atau restoran tempat pengumpulan botol. 
 
Ia berharap program tersebut dapat memberikan dampak positif bagi lingkungan dan masyarakat Samarinda.
 
 “Kami mengajak semua pihak untuk mendukung program ini dan bersama-sama menjaga lingkungan kita,” ucapnya.
 
Narasumber talkshow yang juga Founder dan COO Ciroes, Dianisa Ester Bassay, mengajak masyarakat untuk lebih sadar akan pentingnya ekonomi sirkular dalam menjaga lingkungan.
 
Ia menjelaskan, ekonomi sirkular merupakan sebuah sistem yang bertujuan untuk mengurangi limbah dan polusi dengan memanfaatkan kembali bahan-bahan yang sudah ada.
 
“Kita harus mulai dari kebiasaan yang baik dari diri sendiri, misalnya memilah sampah dari rumah. Dari situ kita bisa membuat dampak yang lebih besar lagi untuk lingkungan. Banyak inovasi-inovasi yang tumbuh dari perubahan kecil tersebut,” ucap Dianisa.
 
Pada talkshow  tersebut ia  juga menekankan bagaimana cara mendaur ulang bahan-bahan bekas dengan baik dan memberikan nilai ekonomi yang tinggi. 
 
Selain itu, Dianisa juga berbagi tips dan trik untuk membuat produk-produk ramah lingkungan dari bahan-bahan daur ulang.
 
“Kita harus sadar bahwa sampah itu punya nilai dan bisa dimanfaatkan lagi,” katanya.
 
Dalam program Eco Warrior #2 bekerja sama dengan PT. Paragon Technology and Innovation, IYD melibatkan pemuda dari berbagai organisasi yang ada di Samarinda, antara lain Alsa Unmul, KSE unmul, Forum Anak Kaltim, WCD Samarinda, Earth Hour Samarinda, KPMB Samarinda,Adwindo Kaltim, dan Pepelingasih Kaltim.

Pewarta: Ahmad Rifandi

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2023