Dua batalyon artileri pertahanan udara dari Arhanud 8/Sriti dan Ahanud 12/Satria Bhuana Prakasa ditugaskan untuk menjaga perbatasan  Indonesia-Malaysia di wilayah teritori Kodam VI Mulawarman di Kalimantan.

Prajurit TNI dari Arhanud ini setelah tiba di Pelabuhan Semayang di Balikpapan, langsung disebar di pos-pos sepanjang perbatasan yang membentang sejauh tidak kurang 1.000 km dari Mahakam Ulu sampai Nunukan.

"Keberadaan Satgas (satuan tugas) di perbatasan ini dibutuhkan untuk memberikan efek tangkal bagi pihak manapun yang berniat mengganggu keutuhan dan kedaulatan wilayah Indonesia," kata Panglima Kodam VI Mulawarman Mayor Jenderal TNI Tri Budi Utomo, di Balikpapan, Kaltim, Minggu.

Tugas rutin pasukan pengamanan perbatasan terutama adalah patroli patok perbatasan negara. Mereka memastikan patok-patok tersebut tetap ada di tempatnya, tidak bergeser ke mana pun, baik ke arah Malaysia ataupun Indonesia.

Baca juga: Tujuh desa di perbatasan kini sudah berlistrik 24 jam

Di waktu lampau, seringkali ditemukan patok tanda perbatasan itu bergeser dari titik koordinat yang disepakati kedua negara. Pergeseran patok itu seringkali ada hubungannya dengan penguasaan sumber daya alam.

”Itu yang kita cegah tangkal semua. Apalagi penyelundupan narkoba,” tegas Pangdam.

Selain itu Pangdam mengingatkan para prajurit kedua batalyon agar selalu memelihara kesamaptaan atau kebugaran jasmani dan rohani. Pangdam juga memerintahkan Satgas Pamtas agar melaksanakan ibadah sesuai agama dan kepercayaan masing-masing dalam setiap pelaksanaan tugas.

Karena itu juga tugas prajurit pengaman perbatasan memberi rasa aman bagi masyarakat yang tinggal di batas negeri, dengan hadir di kampung dan bersosialisasi dengan masyarakat.

Pangdam mengingatkan prajurit agar memegang teguh sapta marga, sumpah prajurit dan 8 wajib TNI dalam langkah pengabdian dan melaksanakan tugas dengan penuh keikhlasan untuk berbuat yang terbaik bagi negara dan bangsa.

Baca juga: TMMD di perbatasan RI-Malaysia berhasil buka demplot kebun kakao

Pewarta: Novi Abdi

Editor : Imam Santoso


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2023