Samarinda (ANTARA Kaltim)- Kepala Dinas Peternakan Provinsi Kaltim Dadang Sudarya mengatakan bahwa target Kaltim memiliki populasi 2 juta ekor sapi pada 2018 merupakan inspirasi yang diperoleh dari Bukittinggi, Sumbar, ketika peringatan hari pangan sedunia.

"Pada 2013 peringatan hari pangan sedunia digelar di Bukittinggi, Sumbar, yang dihadiri seluruh gubernur se-Indonesia, dari situlah kemudian Bapak Gubernur Kaltim ingin meningkatkan populasi sapi Kaltim menjadi 2 juta ekor," kata Dadang di Samarinda, Rabu.

Keberadaan sapi 2 juta ekor itu tentunya diharapkan mampu memberikan manfaat yang besar kepada masyarakat, terutama bagi industri ternak mulai hulu hingga hilir, seperti berbagai jenis olahan makanan berbahan utama daging sapi.

Setelah peringatan hari pangan sedunia, kata Dadang lagi, kemudian di Kaltim pertama kali program itu disampaikan gubernur secara terbuka saat acara Bulan Bakti Peternakan dan Kesehatan Hewan pada 23 November 2013 di halaman Dinas Peternakan Kaltim.

Keinginan Gubernur Kaltim tersebut kemudian dipertegas lagi di beberapa kali kesempatan pertemuan dengan pemangku kepentingan, termasuk ketika pertemuan dengan sejumlah pengusaha terutama pengusaha perkebunan kelapa sawit dan pengusaha tambang.

Bahkan cita-cita memiliki populasi sapi sebanyak 2 juta hektare tersebut juga sudah disepakati bersama saat Rembug Pangan se- Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara yang digelar pada 29 Januari 2014 di Samarinda.

Kini Dinas Peternakan memiliki beban tugas untuk merealisasikan populasi sapi hingga mencapai 2 juta ekor pada 2018 mendatang, sedangkan saat ini di daerah itu baru memiliki sebanyak 100.080 ekor sehingga jumlah itu belum ada apa-apanya untuk menuju 2 juta ekor.

Namun demikian Dadang mengaku optimistis bakal mampu merealisasikan program itu pada 2018 karena mulai kini sudah dilakukan berbagai upaya untuk mengarah pada realisasinya, di antaranya kerja sama dengan pengusaha, peternak, dan menyinergikan peran pemerintah, pengusaha, dan kalangan akademisi.

Kerja sama dengan pengusaha itu bukan hanya pada pengusaha ternak dan kalangan pelaku ternak, tetapi juga dengan pengusaha kelapa sawit, yakni melalui integrasi sapi-sawit, seperti tiap hektare perkebunan sawit agar terdapat tiga ekor sapi di kawasannya.

Sementara kerja sama dengan pengusaha pertambangan, hal ini dilakukan dengan cara memberdayakan lahan eks tambang batu bara atau kawasan yang sudah tidak ditambang lagi untuk lokasi penggembalaan sapi.

Pola ini belum banyak dilakukan perusahaan tambang, namun sudah dilakukan oleh beberapa perusahaan tambang yang ada di Kaltim, di antaranya adalah lahan eks tambang milik PT Kaltim Prima Coal (KPC) di Kabupaten Kutai Timur. (*)

Pewarta: M.Ghofar

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2014