Balikpapan (ANTARA Kaltim) - Kepolisian Daerah Kalimantan Timur menepis dugaan kawanan perampok termasuk dua tersangka yang tewas ditembak Rabu (26/2) pukul 14.00 WITA di Desa Bangun Mulyo, RT 10, Kecamatan Waru, Kabupaten Penajam Paser Utara sebagai teroris.

"Belum ada dugaan itu. Kami masih dalami semuanya," kata Kepala Bidang (Kabid) Humas Polda Kaltim Kombes Pol Fajar Setiawan, di Balikpapan, Rabu.

Ia mengatakan, dalam penyergapan setelah kawasan perampok sempat melakukan melawan sekitar 30 menit, dua perampok berinisial R dan B tewas tertembak, satu tersangka berinisial A melarikan diri, dan satu tersangka bernama T berhasil tertangkap.

Kawanan perapok itu merampok Toko Emas Haji Ida di Kecamatan Manismata, Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat, pada 5 Februari 2014 dan berhasil membawa kabur 7 kg emas dan uang tunia sebesar Rp858 juta.

Menurut Fajar, satu tersangka yang berhasil ditangkap berinisial T akan diperiksa secara intensif di Polda Kaltim.

"Namun belum ada keterangan atau informasi apa pun soal kemungkinan kawanan perampok itu merupakan terduga teroris," kata Fajar.

Isu teroris itu berkembang karena para perampok bersenjata api. Dari para tersangka disita 4 pistol jenis Colt 38, FN, Baretta, dan SNW Cobra, lengkap dengan 38 butir peluru FN.

Selain itu modus merampkan toko emas yang ditemukan polisi sebagai salah satu cara mendanai terorisme seperti terungkap dalam beberapa kasus di Jawa.

"Tapi sekali lagi, kami belum memeriksa tersangka dan belum bisa membuat kesimpulan apa pun," katanya.

Penyergapan tersangka pelaku perampokan di Kecamatan Waru dipimpin Kompol Ihsanuddin dari Polda Kaltim.

Dalam pengepungan polisi, tersangka pelaku perampokan berinisial R yang terdesak meloncat keluar jendela sambil terus menembak. Tersanga temudian tewas di luar rumah," kata Fajar.

Sementara tersangka B tertembak mati di dalam rumah. Satu orang yang melarikan diri teridentifikasi berinisial A.

Polisi terus mengejar A yang diduga masih bersembunyi di perkebunan kelapa sawit di kecamatan Waru. Tersangka T yang tertangkap masih diamankan di Polsek Waru, Penajam Paser Utara.

Rumah milik warga berinisial Ibu D tersebut sudah diintai dan dikepung petugas sejak Rabu sekitar pukuol 11.00 WITA. Ada sembilan dari Unit Kejahatan Dengan Kekerasan (Jatanras) Polres Ketapang, 6 dari Jatanras Polda Kaltim termasuk Kompol Ihsanuddin, dan 15 dari Polres Penajam Paser Utara dan Polsek Waru.

"Tepat pukul 14.00 WITA, polisi mengumumkan kehadiran aparat dan minta para tersangka menyerah. Namun saat dikepung petugas malah ditembak. Jadi petugas balas menembak dan akhirnya menewaskan 2 tersangka itu," katanya.

Sebelum dilakukan penggerebekan, polisi juga sudah mengetahui tersangka T telah tinggal di tempat itu selama sebulan. Polisi juga mengendus keberadaan para tersangka dari koordinasi dengan Polda Kalimantan Barat.

Polda Kalbar mengeluarkan Daftar Pencarian Orang (DPO) yang memuat identitas para tersangka.

"Saat ini, jenazah tersangka yang tewas masih di rumah sakit di Penajam. Sementara tersangka T segera dibawa ke Polda Kaltim untuk diperiksa lebih intensif. Anggota masih mengejar tersangka A yang melarikan diri. Kami sudah menutup semua jalur keluar Kecamatan Waru," kata Fajar Setyawan.   (*)

Pewarta: Novi Abdi

Editor : Amirullah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2014