Nunukan (ANTARA Kaltim) - Puluhan masyarakat yang tergabung dalam Gerakan Rakyat Menggugat (Geram) Nunukan menggelar demonstrasi menuntut janji politik Bupati Drs Basri dan Wakilnya Hj. Asmah Gani saat kampanye pemilihan kepala daerah pada 2011.
Penasehat GERAM Nunukan, Edy Masran di Nunukan, Senin mengatakan bahwa dari 14 poin janji politik Pemkab Nunukan saat ini belum satupun yang dibuktikan sehingga masyarakat merasa dibohongi.
Demontrasi memperingati 1.000 hari pemerintahan Drs Basri-Hj Asmah Gani tersebut, dia menilai hanya kegagalan yang ditorehkan yang menimbulkan kekecewaan bagi masyarakat di wilayah perbatasan Indonesia-Malaysia.
"Kalau berbicara kegagalan, hampir semua janji-janji politik Basri dan HJ Asmah Gani pada saat kampanye (2011) lalu tidak bisa diwujudkan," ungkap dia kepada wartawan.
Ia menilai masyarakat Kabupaten Nunukan tidak melihat adanya keberhasilan pemerintahan pasangan ini karena selama tiga tahun masa jabatannya berlum ada satupun yang mampu dilakukannya.
"Karena kegagalan sangat banyak sehingga keberhasilan hampir tidak nampak," beber Edy Masran lagi.
Selama tiga tahun atau 1.000 hari kepemimpinan Basri-Hj Asmah Gani, kata mantan kader Partai Demokrat Nunukan yang dipimpin istri Bupati Nunukan tersebut, terkesan hanya mengurusi kepentingan pribadinya semata tanpa berkeinginan menyelesaikan persoalan yang dialami masyarakat.
Menurut dia, tujuan digelarnya demontrasi itu adalah untuk membuka atau mengingatkan kembali janji-janji politik yang pernah disampaikan saat kampanye pemilukada 2011 lalu agar diingatnya.
Ia mencontohkan, beberapa kali pernyataan Bupati Nunukan, Drs Basri bahwa tidak ada masyarakat miskin di daerahnya namun pada kenyataannya masih terdapat ribuan penerima bantuan langsung sementara masyarakat (BLSM) di daerah itu.
Selain itu dia mengungkapkan, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Nunukan 2012 jumlah pengangguran di daerah itu mengalami peningkatan setiap tahunnya selama menjabat yakni 18.928 jiwa dari sebelumnya 14.686 jiwa opada 2011 dan 10.802 jiwa pada 2010.
Dari data ini, jumlah pengangguran di Kabupaten Nunukan berada pada posisi nomor satu di Provinsi Kalimantan Utara dengan 11,83 persen dari total penduduknya.
Pada demontrasi tersebut, GERAM Nunukan yang dijaga ketat aparat kepolisian dan satpol PP membagikan selebaran kepada pengendara kendaraan yang melintas sambil berorasi dengan mengungkapkan kegagalan pemerintahan di daerah itu.
Janji-janji politik yang dinilai tidak dapat direalisasikan adalah pengadaan air bersih, pengembalian pengurusan paspor TKI dari Negeri Sabah ke Nunukan, pembangunan infrastruktur sesuai kebutuhan masyarakat, pemberian bantuan modal kerja bagi pedagang pasar, kaki lima, petani dan nelayan, memperbaiki mutu dan infrastruktur pendidikan dan sekolah, jaminan kesehatan yang lebih baik dan murah dan memberantas KKN.
Bahkan kata pengunjuk rasa, rumah dinas Bupati Nunukan yang terletak di Jalan Ujang Dewa Kelurahan Nunukan Selatan yang diruntuhkan sejak awal pemerintahannya belum dibangun sampai sekarang tanpa alasan yang jelas. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2014
Penasehat GERAM Nunukan, Edy Masran di Nunukan, Senin mengatakan bahwa dari 14 poin janji politik Pemkab Nunukan saat ini belum satupun yang dibuktikan sehingga masyarakat merasa dibohongi.
Demontrasi memperingati 1.000 hari pemerintahan Drs Basri-Hj Asmah Gani tersebut, dia menilai hanya kegagalan yang ditorehkan yang menimbulkan kekecewaan bagi masyarakat di wilayah perbatasan Indonesia-Malaysia.
"Kalau berbicara kegagalan, hampir semua janji-janji politik Basri dan HJ Asmah Gani pada saat kampanye (2011) lalu tidak bisa diwujudkan," ungkap dia kepada wartawan.
Ia menilai masyarakat Kabupaten Nunukan tidak melihat adanya keberhasilan pemerintahan pasangan ini karena selama tiga tahun masa jabatannya berlum ada satupun yang mampu dilakukannya.
"Karena kegagalan sangat banyak sehingga keberhasilan hampir tidak nampak," beber Edy Masran lagi.
Selama tiga tahun atau 1.000 hari kepemimpinan Basri-Hj Asmah Gani, kata mantan kader Partai Demokrat Nunukan yang dipimpin istri Bupati Nunukan tersebut, terkesan hanya mengurusi kepentingan pribadinya semata tanpa berkeinginan menyelesaikan persoalan yang dialami masyarakat.
Menurut dia, tujuan digelarnya demontrasi itu adalah untuk membuka atau mengingatkan kembali janji-janji politik yang pernah disampaikan saat kampanye pemilukada 2011 lalu agar diingatnya.
Ia mencontohkan, beberapa kali pernyataan Bupati Nunukan, Drs Basri bahwa tidak ada masyarakat miskin di daerahnya namun pada kenyataannya masih terdapat ribuan penerima bantuan langsung sementara masyarakat (BLSM) di daerah itu.
Selain itu dia mengungkapkan, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Nunukan 2012 jumlah pengangguran di daerah itu mengalami peningkatan setiap tahunnya selama menjabat yakni 18.928 jiwa dari sebelumnya 14.686 jiwa opada 2011 dan 10.802 jiwa pada 2010.
Dari data ini, jumlah pengangguran di Kabupaten Nunukan berada pada posisi nomor satu di Provinsi Kalimantan Utara dengan 11,83 persen dari total penduduknya.
Pada demontrasi tersebut, GERAM Nunukan yang dijaga ketat aparat kepolisian dan satpol PP membagikan selebaran kepada pengendara kendaraan yang melintas sambil berorasi dengan mengungkapkan kegagalan pemerintahan di daerah itu.
Janji-janji politik yang dinilai tidak dapat direalisasikan adalah pengadaan air bersih, pengembalian pengurusan paspor TKI dari Negeri Sabah ke Nunukan, pembangunan infrastruktur sesuai kebutuhan masyarakat, pemberian bantuan modal kerja bagi pedagang pasar, kaki lima, petani dan nelayan, memperbaiki mutu dan infrastruktur pendidikan dan sekolah, jaminan kesehatan yang lebih baik dan murah dan memberantas KKN.
Bahkan kata pengunjuk rasa, rumah dinas Bupati Nunukan yang terletak di Jalan Ujang Dewa Kelurahan Nunukan Selatan yang diruntuhkan sejak awal pemerintahannya belum dibangun sampai sekarang tanpa alasan yang jelas. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2014