Duta Besar Republik Indonesia untuk Mesir Lutfi Rauf menyampaikan, kopi Indonesia masih menjadi salah satu komoditas ekspor yang paling banyak diminati di Mesir, seiring dengan maraknya minuman es kopi susu yang banyak dicari oleh penikmat kopi setempat.
"Dalam dua tahun terakhir, minuman es kopi susu mulai populer di Mesir. Dengan memiliki cita rasa yang khas, kopi Indonesia, salah satunya jenis Arabika, banyak diburu sebagai bahan es kopi susu bercita rasa tinggi dan nikmat," ujar Lutfi melalui keterangan tertulis di Jakarta, Senin.
Menurut Lutfi, es kopi susu dapat dikembangkan dengan memberi cita rasa yang berbeda. Misal, dengan mencampurkan gula aren, gula merah khas Indonesia, untuk memberikan rasa karamel pada es kopi susu tersebut.
Selain itu, untuk merangkul pasar anak muda, dapat pula ditambahkan dengan rasa alpukat, kelapa, hazelnut, atau varian rasa lainnya, sesuai tren selera konsumen masa kini.
Baca juga: Budaya "ngopi" kekinian di Negeri Jiran
Pemilik Sunrise for Import & Export Mahmoud Mohamed Yusuf menerangkan, setiap hari pihaknya memproduksi 50 botol es kopi susu 929 yang dihargai 100 pound Mesir per botol.
Mahmoud menambahkan, komposisi es kopi susu 929 menggunakan 70 persen biji kopi Arabika Indonesia dan dicampur dengan 30 persen Arabika Brasil, Italia, atau kopi negara lainnya. Bahkan, dibuat pula dengan 100 persen Arabika Indonesia tanpa bahan pemanis tambahan.
"Pembuatan es kopi susu ini cukup sederhana, yaitu dengan pengolahan dan pencampuran yang seimbang, menjadikannya cold brew, espresso, atau kopi tanpa filter dengan tambahan susu kental atau krimer," kata Mahmoud.
Mahmoud juga menjelaskan bahwa pihaknya sedang menjajaki kemungkinan untuk membuka kedai kopi di Indonesia. Menanggapi hal ini, KBRI Kairo menyambut baik rencana ekspansi dan investasi Sunrise Import & Export tersebut. Hal ini membuka peluang baru bagi pelaku usaha Mesir meramaikan bisnis kopi di Indonesia.
Baca juga: Disbun Kaltim berupaya kembangkan kopi jadi komoditas unggulan
Menurut Atase Perdagangan Kairo M. Syahran, walau cara mengolahnya berbeda-beda, es kopi susu diyakini akan terus sukses di pasaran karena selain nikmat, mudah pula dibeli.
"Terlebih, bila pelaku usaha dapat memanfaatkan aplikasi layanan pesan antar yang kini sedang menjamur," kata Syahran.
Pada 2022, nilai impor kopi Mesir dari Indonesia tercatat sebesar 96,99 juta dolar AS atau mengalami kenaikan sebesar 8,70 persen dari tahun sebelumnya yang mencapai 89,22 juta dolar AS. Sedangkan, pada periode Januari-Mei 2023, ekspor Indonesia mencapai peringkat pertama dari seluruh dunia, yakni sebesar 37,53 juta dolar AS dengan pangsa pasar 41,76 persen.
Menyusul Vietnam di peringkat kedua sebesar 25,12 juta dolar AS dengan pangsa pasar sebesar 27,95 persen, kemudian di peringkat ketiga Brasil sebesar 7,15 juta dolar AS dengan pangsa pasar 7,96 persen; lalu India sebesar 5,67 juta dolar AS dengan pangsa pasar 6,31 persen, dan di peringkat kelima Italia sebesar 2,84 juta dolar AS dengan pangsa pasar sebesar 3,17 persen.
Baca juga: Mendag heran aturan anti-deforestasi Uni Eropa, Inggris lebih ramah
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2023
"Dalam dua tahun terakhir, minuman es kopi susu mulai populer di Mesir. Dengan memiliki cita rasa yang khas, kopi Indonesia, salah satunya jenis Arabika, banyak diburu sebagai bahan es kopi susu bercita rasa tinggi dan nikmat," ujar Lutfi melalui keterangan tertulis di Jakarta, Senin.
Menurut Lutfi, es kopi susu dapat dikembangkan dengan memberi cita rasa yang berbeda. Misal, dengan mencampurkan gula aren, gula merah khas Indonesia, untuk memberikan rasa karamel pada es kopi susu tersebut.
Selain itu, untuk merangkul pasar anak muda, dapat pula ditambahkan dengan rasa alpukat, kelapa, hazelnut, atau varian rasa lainnya, sesuai tren selera konsumen masa kini.
Baca juga: Budaya "ngopi" kekinian di Negeri Jiran
Pemilik Sunrise for Import & Export Mahmoud Mohamed Yusuf menerangkan, setiap hari pihaknya memproduksi 50 botol es kopi susu 929 yang dihargai 100 pound Mesir per botol.
Mahmoud menambahkan, komposisi es kopi susu 929 menggunakan 70 persen biji kopi Arabika Indonesia dan dicampur dengan 30 persen Arabika Brasil, Italia, atau kopi negara lainnya. Bahkan, dibuat pula dengan 100 persen Arabika Indonesia tanpa bahan pemanis tambahan.
"Pembuatan es kopi susu ini cukup sederhana, yaitu dengan pengolahan dan pencampuran yang seimbang, menjadikannya cold brew, espresso, atau kopi tanpa filter dengan tambahan susu kental atau krimer," kata Mahmoud.
Mahmoud juga menjelaskan bahwa pihaknya sedang menjajaki kemungkinan untuk membuka kedai kopi di Indonesia. Menanggapi hal ini, KBRI Kairo menyambut baik rencana ekspansi dan investasi Sunrise Import & Export tersebut. Hal ini membuka peluang baru bagi pelaku usaha Mesir meramaikan bisnis kopi di Indonesia.
Baca juga: Disbun Kaltim berupaya kembangkan kopi jadi komoditas unggulan
Menurut Atase Perdagangan Kairo M. Syahran, walau cara mengolahnya berbeda-beda, es kopi susu diyakini akan terus sukses di pasaran karena selain nikmat, mudah pula dibeli.
"Terlebih, bila pelaku usaha dapat memanfaatkan aplikasi layanan pesan antar yang kini sedang menjamur," kata Syahran.
Pada 2022, nilai impor kopi Mesir dari Indonesia tercatat sebesar 96,99 juta dolar AS atau mengalami kenaikan sebesar 8,70 persen dari tahun sebelumnya yang mencapai 89,22 juta dolar AS. Sedangkan, pada periode Januari-Mei 2023, ekspor Indonesia mencapai peringkat pertama dari seluruh dunia, yakni sebesar 37,53 juta dolar AS dengan pangsa pasar 41,76 persen.
Menyusul Vietnam di peringkat kedua sebesar 25,12 juta dolar AS dengan pangsa pasar sebesar 27,95 persen, kemudian di peringkat ketiga Brasil sebesar 7,15 juta dolar AS dengan pangsa pasar 7,96 persen; lalu India sebesar 5,67 juta dolar AS dengan pangsa pasar 6,31 persen, dan di peringkat kelima Italia sebesar 2,84 juta dolar AS dengan pangsa pasar sebesar 3,17 persen.
Baca juga: Mendag heran aturan anti-deforestasi Uni Eropa, Inggris lebih ramah
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2023