Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Kaltim telah dan akan terus bersinergi dengan berbagai pihak dalam menjalankan strategi 4K (keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi dan komunikasi yang efektif) guna mengendalikan inflasi.

"Hal ini perlu dilakukan karena melalui inflasi yang terkendali diharapkan dapat menjaga momentum pertumbuhan ekonomi di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) menuju masyarakat lebih sejahtera," kata Kepala Bank Indonesia Provinsi Kaltim Budi Widihartanto di Samarinda, Sabtu.

Budi yang juga Wakil Ketua I TPID Provinsi Kaltim ini melanjutkan dalam upaya menjaga stabilitas inflasi, TPID se-Kaltim terus melakukan upaya pengendalian inflasi melalui Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) di daerah.

TPID Kaltim bahkan telah mencanangkan GNPIP 2023 dengan tema "Kaltim Berdaulat Pangan" dengan peluncuran dilakukan pada 29 Agustus 2023 di Demplot Kodim 0901/ Samarinda, tepatnya di Kecamatan Samarinda Seberang.

Salah satu program unggulan dan inovatif dalam peluncuran itu adalah mengoptimalkan kolaborasi antara Pemerintah Provinsi Kaltim, Bank Indonesia dan Korem 091/ Aji Surya Natakesuma (ASN), guna memperkuat ketersediaan pasokan dengan pelaksanaan program gerakan tanam cabai serentak bersama para Kodim di wilayah Kaltim.

TPID Kaltim juga telah melaksanakan Festival Pangan Lokal Beragam, Bergizi Seimbang dan Aman (B2SA) dengan menggandeng Tim Penggerak PKK Kaltim pada 12 Agustus.

Kegiatannya berupa sosialisasi diversifikasi pangan guna memenuhi kebutuhan gizi seimbang dan pengendalian inflasi, khususnya beras serta kiat pencegahan stunting.

Berkat kuatnya peran TPID, lanjut Budi, maka Indeks Harga Konsumen (IHK) di Kaltim pada Agustus 2023 mengalami deflasi (penurunan harga) 0,02 persen (mtm), setelah mengalami inflasi bulan sebelumnya sebesar 0,43 persen.

"Deflasi di Kaltim sejalan dengan deflasi nasional yang sebesar 0,02% mtm. Namun secara tahunan inflasi Kaltim pada Agustus tercatat 3,82 persen (yoy), lebih tinggi ketimbang bulan sebelumnya sebesar 3,57 persen akibat naiknya tarif angkutan udara," kata Budi.
 

Pewarta: M.Ghofar

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2023