Laga internasional bagi para pemain muda Indonesia disebut menjadi syarat mutlak agar Timnas Bola Basket Indonesia bisa berlaga di Piala Dunia FIBA yang akan diselenggarakan di Indonesia 25 Agustus 2023.
Kepala Pelatih Timnas Bola Basket Indonesia Patriots Youbel Sondakh menyebut diperlukan waktu setidaknya 10 tahun lagi untuk mengembangkan pebasket junior Indonesia agar bisa menyamai level para pemain di Piala Dunia FIBA.
"Harus dimulainya dari SMA ya, bermain di luar negeri," kata Youbel usai laga Indonesia Patriots melawan Uni Emirat Arab di Indonesia Arena Jakarta, Sabtu.
Dia menerangkan, bahwa untuk meningkatkan level permainan pebasket Indonesia harus dilakukan di luar negeri, yang mana persaingannya lebih tinggi dibandingkan yang ada di Indonesia saat ini.
Youbel sempat menyebut beberapa pemain timnas yang memiliki orang tua asli Indonesia, namun bermain di kompetisi mahasiswa di Amerika Serikat seperti Derrick Michael ataupun Zane Adnan bisa mengangkat level permainan timnas.
Namun Youbel menekankan bahwa diharuskan membawa banyak pebasket usia SMA untuk bisa bermain di luar negeri seperti di AS, bukan hanya satu atau dua orang seperti Derrick dan Zane.
Menurut dia, ketika banyak pebasket muda Indonesia sudah terbiasa bermain di level internasional, saat pulang ke Indonesia maka mereka akan mengangkat level kompetisi basket di Tanah Air.
Sedangkan untuk para pemain muda yang mengisi rooster Indonesia Patriots, juga harus sering-sering berkompetisi di level internasional untuk bisa meningkatkan kualitas permainan.
Dia mencontohkan, para pemain Indonesia Patriots yang bermain di Indonesia International Basketball Invitational (IIBI) sebenarnya merupakan pemain inti di klubnya masing-masing, namun belum bisa bersaing dengan pemain dari Suriah atau Uni Emirat Arab.
Youbel menyebut dibutuhkan tiga turnamen internasional seperti halnya IIBI dalam satu tahun agar para pemain Indonesia bisa meningkatkan kualitasnya masing-masing.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2023