Sebanyak 12 calon atlet paralayang Kabupaten Paser melanjutkan sesi pelatihan di Bukit Matantimali, kota Palu Sulawesi Tengah sebagai syarat untuk mendapatkan sertifikasi laik terbang. Mereka menjalani sesi pelatihan selama empat hari sejak 29 Juli - 1 Agustus 2023.
"Untuk mendapatkan sertifikat laik terbang para calon atlet wajib memenuhi 40 jam penerbangan, 30 jam di gunung Boga dan 10 jam di venue lain di luar Kabupaten Paser," kata Kepala Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Paser Muhsin Palinrungi, Minggu (30/7).
Dia menyebutkan para calon atlet yang terdiri dari 9 pria dan 3 wanita itu sudah memenuhi 30 jam terbang selama pelatihan di gunung Boga, Desa Luan Kecamatan Muara Samu selama dua minggu lebih sehingga sisanya, 10 jam lagi harus dipenuhi di luar Kabupaten Paser," imbuhnya.
Muhsin mengatakan dipilihnya palu sebagai lokasi pelatihan lanjutan karena kondisi anginnya cukup mendukung untuk penerbangan sementara daerah lain di Kalimantan kondisi anginnya tidak stabil.
"Kita sudah bersurat ke Pengurus Federasi Aero Sport Indonesia (FASI) Kota Baru, Kalimantan Selatan untuk sesi pelatihan lanjutan, namun informasi yang kami terima kondisi angin disana tidak memungkinkan untuk penerbangan, sehingga kita alihkan ke Palu," kata Muhsin.
Ia menuturkan kondisi para atlet selama ikut pelatihan cukup fit dan saat ini mereka menikmati pelatihan selama di Palu.
" Mereka cukup sehat dan semangat mengikuti pelatihan, diharapkan dalam dua sampai tiga hari ke depan mereka sudah dapat memenuhi persyaratan 40 jam terbang sehingga mereka bisa mendapatkan sertifikat untuk selanjutnya menjadi atlet paralayang Paser," ucap Muhsn.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2023
"Untuk mendapatkan sertifikat laik terbang para calon atlet wajib memenuhi 40 jam penerbangan, 30 jam di gunung Boga dan 10 jam di venue lain di luar Kabupaten Paser," kata Kepala Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Paser Muhsin Palinrungi, Minggu (30/7).
Dia menyebutkan para calon atlet yang terdiri dari 9 pria dan 3 wanita itu sudah memenuhi 30 jam terbang selama pelatihan di gunung Boga, Desa Luan Kecamatan Muara Samu selama dua minggu lebih sehingga sisanya, 10 jam lagi harus dipenuhi di luar Kabupaten Paser," imbuhnya.
Muhsin mengatakan dipilihnya palu sebagai lokasi pelatihan lanjutan karena kondisi anginnya cukup mendukung untuk penerbangan sementara daerah lain di Kalimantan kondisi anginnya tidak stabil.
"Kita sudah bersurat ke Pengurus Federasi Aero Sport Indonesia (FASI) Kota Baru, Kalimantan Selatan untuk sesi pelatihan lanjutan, namun informasi yang kami terima kondisi angin disana tidak memungkinkan untuk penerbangan, sehingga kita alihkan ke Palu," kata Muhsin.
Ia menuturkan kondisi para atlet selama ikut pelatihan cukup fit dan saat ini mereka menikmati pelatihan selama di Palu.
" Mereka cukup sehat dan semangat mengikuti pelatihan, diharapkan dalam dua sampai tiga hari ke depan mereka sudah dapat memenuhi persyaratan 40 jam terbang sehingga mereka bisa mendapatkan sertifikat untuk selanjutnya menjadi atlet paralayang Paser," ucap Muhsn.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2023