Samarinda (ANTARA Kaltim) - Jumlah penduduk miskin di Kalimantan Timur bertambah 17.950 orang yakni berdasarkan pendataan pada Maret 2013 hanya terdapat 237.960 orang, naik menjadi 255.910 orang berdasarkan pendataan September 2013.

"Berdasarkan data tersebut, jumlah penduduk miskin atau warga yang berada di bawah garis kemiskinan pada Maret sebesar 6 persen, namun setelah dilakukan pendataan lagi pada September naik menjadi 6,38 persen," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kaltim Aden Gultom di Samarinda, Senin.

Selama periode Maret-September 2013, penduduk miskin di daerah perkotaan naik sebanyak 8.460 orang, kemudian di daerah perdesaan naik sebanyak 9.490 orang.

Pada September 2013, jumlah penduduk miskin yang tinggal di daerah perdesaan sebanyak 157.030 orang atau 10,24 persen, jumlah tersebut lebih banyak ketimbang mereka yang tinggal di perkotaan yang sebanyak 98.880 orang atau terdapat 3,99 persen.

Peranan komoditi makanan terhadap Garis Kemiskinan jauh lebih besar ketimbang peranan komoditi bukan makanan seperti perumahan, sandang, pendidikan, dan kesehatan). Pada bulan September 2013, sumbangan GKM terhadap GK sebesar 71,55 persen.

Pada periode Maret-September 2013, lanjut Aden, Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) dan Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) meningkat.

Indeks Kedalaman Kemiskinan naik dari 0,828 pada posisi Maret 2013 menjadi 1,253 pada posisi September 2013. Demikian juga Indeks Keparahan Kemiskinan naik dari 0,188 menjadi 0,392 pada periode yang sama.

Besar kecilnya jumlah penduduk miskin sangat dipengaruhi oleh patokan garis kemiskinan, karena penduduk miskin adalah penduduk yang memiliki rata-rata pengeluaran per kapita per bulan di bawah garis kemiskinan.

Selama Maret - September 2013, garis kemiskinan naik sebesar 9,48 persen, yaitu dari Rp381.706 per kapita per bulan pada Maret 2013, naik menjadi Rp417.902 per kapita per bulan pada September 2013.

Memperhatikan komponen garis kemiskinan yang terdiri dari Garis Kemiskinan Makanan (GKM) dan Garis Kemiskinan Non-Makanan(GKNM), peranan komoditi makanan jauh lebih besar ketimbang peranan komoditi bukan makanan.

Pada September 2013, sumbangan GKM terhadap garis kemiskinan sebesar 71,55 persen, sedangkan sisanya yang 28,45 persen disumbangkan dari GKNM.     (*)

Pewarta: M Ghofar

Editor : Amirullah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2014