Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Kalimantan Timur mengadakan pelatihan pemotongan hewan ternak dalam kegiatan Juru Sembelih Halal (Juleha) guna memberikan jaminan dan mutu produk daging yang aman dikonsumsi masyarakat.
Kepala DPKH Kaltim Fahmi Himawan di Samarinda, Kamis, mengatakan program pelatihan ini dalam rangka menciptakan para penyembelih hewan yang sesuai dengan syariat dan ketentuan.
“Peran penyembelih hewan ini menjadi sangat penting dalam menentukan terpenuhinya persyaratan aman, sehat, utuh, dan halal (ASUH) dari daging yang dihasilkan,” katanya.
Ia mengatakan pelatihan tersebut selama empat hari, 29 Mei hingga 1 Juli 2023, dengan diikuti 20 peserta terdiri atas 13 orang berasal dari rumah pemotongan hewan dan enam masjid kabupaten/kota, satu komunitas juru sembelih halal DPW Kaltim.
"Jumlah juru sembelih bersertifikat kompetensi di Kaltim hingga saat ini sebanyak 57 orang tersebar di kabupaten dan kota, terdiri RPH Ruminansia dan Unggas 21 orang, DPW Juleha Kaltim 13 orang dan 23 orang dari organisasi Dakwah Sembelih Kaltim," ujar Fahmi.
Wakil Gubernur Kaltim Hadi Mulyadi mengapresiasi kegiatan untuk menambah tenaga ahli pemotongan hewan ternak itu, terlebih dalam waktu dekat umat Islam akan merayakan Idul Adha.
"Pelatihan juru sembelih ini bukan sekadar halal atau haram dalam penyembelihan, tapi lebih pada kesehatan hewan," kata dia usai menutup Pelatihan Juleha 2023 itu.
Oleh karena itu, selama pelatihan diajarkan tentang kesehatan hewan, seperti merawat, memelihara, menyembelih, dan menguliti, bahkan mengiris daging hewan tersebut.
"Jadi pelatihan ini bukan sekadar sembelih halal, tapi menyembelih dengan cara yang baik, sehingga menghasilkan daging yang berkualitas dan dimakan pun kualitasnya baik untuk tubuh, halalan toyyiban, itu intinya," ujar Hadi Mulyadi.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2023
Kepala DPKH Kaltim Fahmi Himawan di Samarinda, Kamis, mengatakan program pelatihan ini dalam rangka menciptakan para penyembelih hewan yang sesuai dengan syariat dan ketentuan.
“Peran penyembelih hewan ini menjadi sangat penting dalam menentukan terpenuhinya persyaratan aman, sehat, utuh, dan halal (ASUH) dari daging yang dihasilkan,” katanya.
Ia mengatakan pelatihan tersebut selama empat hari, 29 Mei hingga 1 Juli 2023, dengan diikuti 20 peserta terdiri atas 13 orang berasal dari rumah pemotongan hewan dan enam masjid kabupaten/kota, satu komunitas juru sembelih halal DPW Kaltim.
"Jumlah juru sembelih bersertifikat kompetensi di Kaltim hingga saat ini sebanyak 57 orang tersebar di kabupaten dan kota, terdiri RPH Ruminansia dan Unggas 21 orang, DPW Juleha Kaltim 13 orang dan 23 orang dari organisasi Dakwah Sembelih Kaltim," ujar Fahmi.
Wakil Gubernur Kaltim Hadi Mulyadi mengapresiasi kegiatan untuk menambah tenaga ahli pemotongan hewan ternak itu, terlebih dalam waktu dekat umat Islam akan merayakan Idul Adha.
"Pelatihan juru sembelih ini bukan sekadar halal atau haram dalam penyembelihan, tapi lebih pada kesehatan hewan," kata dia usai menutup Pelatihan Juleha 2023 itu.
Oleh karena itu, selama pelatihan diajarkan tentang kesehatan hewan, seperti merawat, memelihara, menyembelih, dan menguliti, bahkan mengiris daging hewan tersebut.
"Jadi pelatihan ini bukan sekadar sembelih halal, tapi menyembelih dengan cara yang baik, sehingga menghasilkan daging yang berkualitas dan dimakan pun kualitasnya baik untuk tubuh, halalan toyyiban, itu intinya," ujar Hadi Mulyadi.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2023