Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan dari 10 kabupaten/kota di Provinsi Kaltim, tujuh diantaranya mengalami hujan lebat hingga hujan petir disertai angin kencang pada Kamis-Jumat (18-19/5), sehingga semua pihak diimbau waspada akan dampaknya.
"Dampak dari peristiwa ini antara lain banjir, sungai meluap, pohon tumbang, jalan licin, tanah longsor, dan lainnya," ujar Prakirawan Stasiun Meteorologi Kelas I Sultan Aji Muhammad Sulaiman (SAMS) Sepinggan BMKG Balikpapan Yudha Satrio Oktavandi di Balikpapan, Rabu.
Informasi prakiraan cuaca ini pun telah disampaikan ke pihak terkait, termasuk Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota masing-masing agar dilakukan mitigasi untuk meminimalisasi dampaknya ke masyarakat.
Tujuh daerah yang diprakirakan hujan lebat hingga hujan petir tersebut adalah Balikpapan, Samarinda Bontang, Berau, Kutai Kartanegara, Kutai Timur, dan Paser, sedangkan tiga daerah lainnya hanya hujan ringan, yakni Penajam Paser Utara, Mahakam Ulu, dan Kutai Barat.
Rincian dari tujuh daerah itu antara lain Kota Samarinda pada Kamis sekitar pukul 08.00 dan 14.00 Wita, hujan petir berpotensi terjadi di Kecamatan Loa Janan Ilir, Sungai Kunjang, Palaran, dan Samarinda Seberang, sedangkan semua kecamatan lainnya hujan ringan di waktu yang sama dan di antara dua waktu tersebut.
Di Kota Balikpapan pada Kamis sekitar pukul 08.00 Wita, hujan petir terjadi Kecamatan Balikpapan Selatan dan Balikpapan Tengah, sedangkan sebagian besar kecamatan lain hujan ringan sejak pagi hingga siang, bahkan ada yang sampai sore.
Kabupaten Berau pada Kamis pukul 08.00 hujan petir di Kecamatan Gunung Tabur, Sambaliung, Tanjung Redeb, Teluk Bayur, pukul 11.00 di Kecamatan Tabalar, Biatan, dan Talisayan.
Sekitar pukul 14.00 Wita di Kecamatan Pulau Derawan dan sebagian besar kecamatan lainnya hujan ringan, kemudian pukul 23.00 hingga Jumat dini hari, hujan petir diprakirakan terjadi di Kecamatan Maratua.
"Di Kabupaten Paser pada Kamis sekitar pukul 11.00 dan 14.00 Wita, hujan lebat hingga hujan petir berpotensi terjadi di empat kecamatan, yakni Tanah Grogot, Batu Engau, Kuaro, dan Pasir Belengkong," ujar Yudha.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2023
"Dampak dari peristiwa ini antara lain banjir, sungai meluap, pohon tumbang, jalan licin, tanah longsor, dan lainnya," ujar Prakirawan Stasiun Meteorologi Kelas I Sultan Aji Muhammad Sulaiman (SAMS) Sepinggan BMKG Balikpapan Yudha Satrio Oktavandi di Balikpapan, Rabu.
Informasi prakiraan cuaca ini pun telah disampaikan ke pihak terkait, termasuk Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota masing-masing agar dilakukan mitigasi untuk meminimalisasi dampaknya ke masyarakat.
Tujuh daerah yang diprakirakan hujan lebat hingga hujan petir tersebut adalah Balikpapan, Samarinda Bontang, Berau, Kutai Kartanegara, Kutai Timur, dan Paser, sedangkan tiga daerah lainnya hanya hujan ringan, yakni Penajam Paser Utara, Mahakam Ulu, dan Kutai Barat.
Rincian dari tujuh daerah itu antara lain Kota Samarinda pada Kamis sekitar pukul 08.00 dan 14.00 Wita, hujan petir berpotensi terjadi di Kecamatan Loa Janan Ilir, Sungai Kunjang, Palaran, dan Samarinda Seberang, sedangkan semua kecamatan lainnya hujan ringan di waktu yang sama dan di antara dua waktu tersebut.
Di Kota Balikpapan pada Kamis sekitar pukul 08.00 Wita, hujan petir terjadi Kecamatan Balikpapan Selatan dan Balikpapan Tengah, sedangkan sebagian besar kecamatan lain hujan ringan sejak pagi hingga siang, bahkan ada yang sampai sore.
Kabupaten Berau pada Kamis pukul 08.00 hujan petir di Kecamatan Gunung Tabur, Sambaliung, Tanjung Redeb, Teluk Bayur, pukul 11.00 di Kecamatan Tabalar, Biatan, dan Talisayan.
Sekitar pukul 14.00 Wita di Kecamatan Pulau Derawan dan sebagian besar kecamatan lainnya hujan ringan, kemudian pukul 23.00 hingga Jumat dini hari, hujan petir diprakirakan terjadi di Kecamatan Maratua.
"Di Kabupaten Paser pada Kamis sekitar pukul 11.00 dan 14.00 Wita, hujan lebat hingga hujan petir berpotensi terjadi di empat kecamatan, yakni Tanah Grogot, Batu Engau, Kuaro, dan Pasir Belengkong," ujar Yudha.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2023