Perum Bulog Samarinda, Kalimantan Timur, pada Jumat menggelar operasi pasar berupa penjualan daging beku sebanyak 1 ton sebagai upaya menekan inflasi, karena permintaan daging dari masyarakat mulai banyak.

"Besok kan Lebaran, maka permintaan daging hari ini meningkat, sama seperti tahun-tahun sebelumnya, maka operasi pasar ini bertujuan untuk menekan inflasi," kata Kepala Perum Bulog Kantor Cabang Samarinda Maradona Singal di Samarinda, Jumat.

Operasi pasar 1 ton daging beku ini digelar di Pasar Merdeka Samarinda, melalui kerja sama dengan Dinas Perdagangan Kota Samarinda.

Operasi pasar ini digelar karena dalam dua hari terakhir harga daging lokal di pasar tradisional cukup tinggi, yakni mencapai Rp190 ribu hingga Rp200 ribu per kilogram (kg), sedangkan daging beku yang pihaknya jual hanya Rp85 ribu per kg. Hal ini tentu saja membuat masyarakat berbondong-bondong datang dan ikut antre, sehingga kurang dari tiga jam, daging beku yang disiapkan Bulog langsung habis.

Selain itu, selama ini pihaknya juga telah menggelar pasar murah untuk mencegah inflasi selama Ramadhan, terutama dalam penyediaan bahan pangan strategis dengan harga murah, baik pasar murah yang digelar di Samarinda, Kota Bontang, maupun Kabupaten Kutai Kartanegara.

Khusus untuk Ramadhan hingga tanggal 12 April 2023, Bulog Samarinda telah mendistribusikan 2.369,25 ton komoditas strategis berupa beras medium, beras premium, bawang merah, daging, cabai, gula pasir, minyak goreng, telur ayam, dan tepung terigu.

Rinciannya adalah beras medium sebanyak sebanyak 1.966 ton, beras premium 336,12 ton, bawang merah 40 kilogram (kg), cabai 5,43 ton, daging beku 9,54 ton, gula pasir 23,55 ton, minyak goreng 26,46 ton, telur ayam 864 kg, tepung terigu 1,23 ton.

"Dalam Pasar Murah untuk menekan inflasi ini, Bulog Samarinda melakukan kerja sama dengan pihak terkait baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota, misalnya dengan Dinas Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura (DPTPH) Provinsi Kaltim," katanya.

Kemudian dengan Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Samarinda, DKP Kota Bontang, dan dengan Dinas Perdagangan Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), sehingga masing-masing dinas juga bekerja sama dengan pihak lain untuk mendatangkan bahan pangan murah selain yang didatangkan oleh Bulog.

Pasar murah yang digelar selama ini karena permintaan konsumen yang cenderung meningkat menjelang dan saat Ramadan maupun Idul Fitri, sehingga menyebabkan harga naik (inflasi) akibat tidak seimbangnya antara stok dan permintaan.

Pewarta: M.Ghofar

Editor : M.Ghofar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2023