Samarinda (ANTARA Kaltim) - Di Provinsi Kaltim terdapat 180.614 rumah tangga yang berusaha di bidang pertanian dalam arti luas baik berupa peternakan, tanaman pangan, hortikultura, maupun perkebunan berdasarkan Sensus Tani (ST) 2013.
"Berdasarkan pencacahan lengkap ST2013, jumlah subsektor perkebunan, tanaman pangan, dan hortikultura merupakan tiga subsektor yang memiliki jumlah rumah tangga usaha pertanian terbanyak," ujar Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kaltim Aden Gultom di Samarinda, Jumat.
Rinciannya adalah subsektor perkebunan diusahakan oleh sebanyak 100.281 rumah tangga, subsektor tanaman pangan diusahkan oleh 83.564 rumah tangga, dan hortikultura sebanyak 64.713 rumah tangga yang mengusahakannya.
Sementara subsektor peternakan diusahakan oleh sebanyak 57.437 rumah tangga, perikanan sebanyak 33.949 rumah tangga, dan subsektor kehutanan merupakan kegiatan yang paling sedikit memiliki rumah tangga usaha pertanian, yakni terdapat 16.536 rumah tangga.
Menurutnya, rumah tangga usaha pertanian pada 2013 mengalami penurunan sebanyak 22.565 rumah tangga, yakni dari 203.179 rumah tangga pada 2003 menjadi 180.614 rumah tangga pada 2014, ini berarti terjadi rata-rata penurunan sebesar 10 persen per tahun sejak 2003.
ST2013 merupakan sensus pertanian keenam yang diselenggarakan BPS setiap 10 tahun sekali sejak 1963. Pelaksanaan ST2013 merupakan amanat Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1997 tentang statistik.
Dia mengatakan, pelaksanaan sensus tersebut mengacu pada sejumlah rekomendasi dari Food and Agriculture Organization (FAO) yang menetapkan "The World Programme for the 2010 Around Agricultural Censuses Covering" Periode 2006-2015.
Pelaksanaan ST2013 dilakukan secara bertahap, mulai pencacahan lengkap usaha pertanian pada Mei 2013, dilanjutkan dengan pendataan rinci melalui survei pendapatan rumah tangga usaha pertanian pada November 2013, kemudian survei struktur ongkos komoditas pertanian strategis dalam setiap subsektor pertanian pada Mei-Oktober 2014.
Secara absolut katanya, penurunan terbesar terjadi pada subsektor hortikultura dan penurunan terendah di subsektor tanaman pangan, yakni masing-masing turun sebanyak 35.915 rumah tangga dan 16.220 rumah tangga. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013
"Berdasarkan pencacahan lengkap ST2013, jumlah subsektor perkebunan, tanaman pangan, dan hortikultura merupakan tiga subsektor yang memiliki jumlah rumah tangga usaha pertanian terbanyak," ujar Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kaltim Aden Gultom di Samarinda, Jumat.
Rinciannya adalah subsektor perkebunan diusahakan oleh sebanyak 100.281 rumah tangga, subsektor tanaman pangan diusahkan oleh 83.564 rumah tangga, dan hortikultura sebanyak 64.713 rumah tangga yang mengusahakannya.
Sementara subsektor peternakan diusahakan oleh sebanyak 57.437 rumah tangga, perikanan sebanyak 33.949 rumah tangga, dan subsektor kehutanan merupakan kegiatan yang paling sedikit memiliki rumah tangga usaha pertanian, yakni terdapat 16.536 rumah tangga.
Menurutnya, rumah tangga usaha pertanian pada 2013 mengalami penurunan sebanyak 22.565 rumah tangga, yakni dari 203.179 rumah tangga pada 2003 menjadi 180.614 rumah tangga pada 2014, ini berarti terjadi rata-rata penurunan sebesar 10 persen per tahun sejak 2003.
ST2013 merupakan sensus pertanian keenam yang diselenggarakan BPS setiap 10 tahun sekali sejak 1963. Pelaksanaan ST2013 merupakan amanat Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1997 tentang statistik.
Dia mengatakan, pelaksanaan sensus tersebut mengacu pada sejumlah rekomendasi dari Food and Agriculture Organization (FAO) yang menetapkan "The World Programme for the 2010 Around Agricultural Censuses Covering" Periode 2006-2015.
Pelaksanaan ST2013 dilakukan secara bertahap, mulai pencacahan lengkap usaha pertanian pada Mei 2013, dilanjutkan dengan pendataan rinci melalui survei pendapatan rumah tangga usaha pertanian pada November 2013, kemudian survei struktur ongkos komoditas pertanian strategis dalam setiap subsektor pertanian pada Mei-Oktober 2014.
Secara absolut katanya, penurunan terbesar terjadi pada subsektor hortikultura dan penurunan terendah di subsektor tanaman pangan, yakni masing-masing turun sebanyak 35.915 rumah tangga dan 16.220 rumah tangga. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013