Satuan Resere Kriminal Polresta Samarinda saat ini sedang melakukan pengejaran terhadap pemilik mobil yang diduga digunakan untuk mengetap Bahan Bakar Minyak (BBM) yang terbakar Selasa (4/4) malam lalu.
 
"Saat ini petugas di lapangan guna melakukan pengejaran terhadap pemilik mobil pengetap BBM yang terbakar beberapa waktu lalu," ucap Kapolresta Samarinda Kombes Pol Ary Fadli di Samarinda, Kamis.
 
Dikatakannya, pihaknya sudah melakukan pemeriksaan terhadap saksi saksi di lapangan dan telah mengumpulkan bahan keterangan terhadap kasus tersebut.
 
"Anggota kami sudah melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan mobil yang terbakar sudah dipasang garis polisi," ujar Kapolresta.
 
dalam pemantauan sementara, melihat kondisi mobil pascakebakaran, memang nampak terlihat tangki berukuran cukup besar sekira muat 500 liter yang dimodifikasi untuk menampung BBM.
 
"Sampai saat ini pemilik mobil masih kami cari, karena menurut keterangan warga sekitar, pada saat kejadian, si pengemudi sudah tidak berada di tempat," ungkap Ary.
 
Sementara itu, Kapolsek Samarinda Kota Kompol Tri Satria Firdaus menuturkan bahwa pihaknya mendapatkan laporan soal kejadian yang tersebut pada Selasa (4/4) malam pukul 22.10 WITA, di Jalan P Sulawesi, Samarinda Kota.
 
Usai menerima laporan, jajaran anggota kepolisian langsung bergegas ke lokasi membantu mengawal petugas pemadam kebakaran yang berusaha memadamkan api agar tidak menjalar ke sekitarnya.
 
"Untuk korban yang mengalami luka ada enam orang, termasuk ada juga wartawan yang saat ini dalam perawatan di rumah sakit," sebut Satria.
 
Lebih lanjut, ia mengatakan, begitu pemilik mobil ditemukan, akan ditindaklanjuti untuk dilakukan gelar perkara kasusnya. 
 
Sebagai informasi, ledakan terjadi sangat keras, di mana sejumlah rekaman video yang beredar memperlihatkan, ledakan bersumber berasal dari drainase yang menampung sisa BBM bensin bercampur air siraman pemadaman api mobil yang terbakar. 
 
Dugaan sementara, mobil pengetap tersebut biasa membeli BBM jenis Pertalite di SPBU yang berada tak jauh dari lokasi kejadian.

Pewarta: Ahmad Rifandi

Editor : Gunawan Wibisono


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2023