Nunukan (ANTARA Kaltim) - Puluhan siswa dari berbagai sekolah lanjutan atas (SMA/SMK) terjaring pada operasi zebra aparat gabungan yang terdiri dari kepolisian, polisi militer, Dishubkominfo, Jasa Raharja, Samsat Kaltim di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara.
Jumlah siswa yang terjaring tersebut sebanyak 16 orang karena ditemukan tidak melengkapi diri dengan identitas berkendaraan dan tidak membawa serta surat-surat kendaraannya, kata Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Nunukan Iptu Edy Haruna di Nunukan, Jumat.
Ia juga menyatakan siswa yang terjaring selain kendaraannya ditahan juga dilakukan penilangan, seperti masyarakat umum lainnya serta diberikan pemahaman soal pentingnya melengkapi diri dan membawa serta surat-surat saat mengendarai kendaraannya.
"Selain kita tilang dan tahan kendaraannya juga diberikan pembinaan dan pemahaman pentingnya melengkapi diri dan lain-lainnya saat berkendaraan," ujar Edy Haruna kepada wartawan.
Ia mengatakan bahwa siswa tetap ditilang sesuai dengan pelanggarannya, karena dalam aturan lalu lintas tidak ada perbedaan dan semuanya kita tilang," tambah dia.
Operasi zebra di Kabupaten Nunukan melibatkan polisi militer sebagai antisipasi adanya anggota TNI yang melanggar perlalulintasan. Ditambah jasa raharja, Dishubkominfo Nunukan, Samsat Kaltim dalam rangka peningkatan pendapatan asli daerah (PAD), beber Edy Haruna.
Edy Haruna yang turun langsung memimpin operasi zebra tersebut mengungkapkan, kendaraan yang masa berlaku STNK (Surat Tanda Nomor Kendaraan) telah berakhir dianjurkan membayar pajaknya langsung di tempat.
Data yang diperoleh dari Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dinas Pendapatan Daerah (Samsat) Kaltim kendaraan yang ditemukan dengan masa berlaku STNK berakhir sebanyak 25 kendaraan roda dua.
Kemudian, informasi yang diperoleh dari Satuan Lalu Lintas Polres Nunukan operasi zebra yang digelar pada hari pertam masih fokus pada kendaraan roda dua. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013
Jumlah siswa yang terjaring tersebut sebanyak 16 orang karena ditemukan tidak melengkapi diri dengan identitas berkendaraan dan tidak membawa serta surat-surat kendaraannya, kata Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Nunukan Iptu Edy Haruna di Nunukan, Jumat.
Ia juga menyatakan siswa yang terjaring selain kendaraannya ditahan juga dilakukan penilangan, seperti masyarakat umum lainnya serta diberikan pemahaman soal pentingnya melengkapi diri dan membawa serta surat-surat saat mengendarai kendaraannya.
"Selain kita tilang dan tahan kendaraannya juga diberikan pembinaan dan pemahaman pentingnya melengkapi diri dan lain-lainnya saat berkendaraan," ujar Edy Haruna kepada wartawan.
Ia mengatakan bahwa siswa tetap ditilang sesuai dengan pelanggarannya, karena dalam aturan lalu lintas tidak ada perbedaan dan semuanya kita tilang," tambah dia.
Operasi zebra di Kabupaten Nunukan melibatkan polisi militer sebagai antisipasi adanya anggota TNI yang melanggar perlalulintasan. Ditambah jasa raharja, Dishubkominfo Nunukan, Samsat Kaltim dalam rangka peningkatan pendapatan asli daerah (PAD), beber Edy Haruna.
Edy Haruna yang turun langsung memimpin operasi zebra tersebut mengungkapkan, kendaraan yang masa berlaku STNK (Surat Tanda Nomor Kendaraan) telah berakhir dianjurkan membayar pajaknya langsung di tempat.
Data yang diperoleh dari Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dinas Pendapatan Daerah (Samsat) Kaltim kendaraan yang ditemukan dengan masa berlaku STNK berakhir sebanyak 25 kendaraan roda dua.
Kemudian, informasi yang diperoleh dari Satuan Lalu Lintas Polres Nunukan operasi zebra yang digelar pada hari pertam masih fokus pada kendaraan roda dua. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013