Salah satu jembatan penghubung di Desa Petangis Kecamatan Batu Engau Kabupaten Paser putus, mengakibatkan terganggunya aktivitas pendidikan dan kesehatan masyarakat setempat.
"Jembatan yang putus ada di RT. 08 yang menjadi akses utama masyarakat melakukan aktivitas sehari - hari seperti dilewati anak sekolah maupun kendaraan ambulance," kata Sekretaris Desa Petangis Zulvian Pratama, di Tanah Grogot,Sabtu.
Ia menuturkan, jembatan tersebut mengalami kerusakan karena diterjang banjir pada 2020 lalu. Namun, hingga saat ini belum diperbaiki padahal berbagai upaya sudah dilakukan ke pemerintah daerah.
"Permohonan sudah disampaikan baik melalui Musrenbang tingkat kecamatan maupun melalui perwakilan anggota DPRD, namun hingga saat ini belum ada respon dari instansi terkait," ujarnya.
Zulvian menyebutkan bahwa anggaran desa tidak mencukupi untuk membangun jembatan karena diperkirakan anggarannya bisa mencapai miliaran rupiah.
Menurutnya, semenjak jembatan itu hancur, warga secara swadaya bergotong-royong membangun jembatan darurat atau sekadarnya untuk bisa dilalui.
Ia berharap, kerusakan jembatan yang menjadi akses andalan masyarakat Desa Petangis hendaknya menjadi perhatian Pemerintah Daerah.
"Perbaikan jembatan supaya aktivitas masyarakat lancar dan anak - anak ke sekolah bisa melewati dengan aman," ujar Zulvian.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2023
"Jembatan yang putus ada di RT. 08 yang menjadi akses utama masyarakat melakukan aktivitas sehari - hari seperti dilewati anak sekolah maupun kendaraan ambulance," kata Sekretaris Desa Petangis Zulvian Pratama, di Tanah Grogot,Sabtu.
Ia menuturkan, jembatan tersebut mengalami kerusakan karena diterjang banjir pada 2020 lalu. Namun, hingga saat ini belum diperbaiki padahal berbagai upaya sudah dilakukan ke pemerintah daerah.
"Permohonan sudah disampaikan baik melalui Musrenbang tingkat kecamatan maupun melalui perwakilan anggota DPRD, namun hingga saat ini belum ada respon dari instansi terkait," ujarnya.
Zulvian menyebutkan bahwa anggaran desa tidak mencukupi untuk membangun jembatan karena diperkirakan anggarannya bisa mencapai miliaran rupiah.
Menurutnya, semenjak jembatan itu hancur, warga secara swadaya bergotong-royong membangun jembatan darurat atau sekadarnya untuk bisa dilalui.
Ia berharap, kerusakan jembatan yang menjadi akses andalan masyarakat Desa Petangis hendaknya menjadi perhatian Pemerintah Daerah.
"Perbaikan jembatan supaya aktivitas masyarakat lancar dan anak - anak ke sekolah bisa melewati dengan aman," ujar Zulvian.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2023