Dinas Pertanian Kabupaten Penajam Paser Utara (Distan PPU), Kalimantan Timur, optimistis mampu merealisasikan target vaksin 10.000 ekor sapi untuk mencegah penyakit mulut dan kuku (PMK), yakni penyakit hewan menular yang bersifat akut.
"Optimistis tercapai karena target 10.000 dosis untuk 10.000 ekor sapi ini merupakan lanjutan tahun lalu, yakni tahun lalu sudah tervaksin sebanyak 8.436 ekor sehingga kurangnya hanya 1.564 ekor sapi tahun ini," ujar Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan Distan Kabupaten PPU Arief Murdyatno di Penajam, Jumat.
Kendala dalam melakukan vaksin tahun lalu ada beberapa hal, namun yang paling menonjol adalah partisipasi masyarakat dalam mengumpulkan sapi untuk disuntik, karena masih banyak warga yang beternak sapi dengan menggembalakan liar, bukan sistem kandang.
Sedangkan Jumat ini, merupakan kegiatan awal vaksinasi PMK tahun 2023, sekaligus penandaan ternak (ear tag) di tempat budi daya sapi (mini ranch) Kelompok Tani Sumber Rejeki di Kelurahan Saloloang, Kecamatan Penajam.
Untuk penandaan ternak berupa ear taq bar kode pada telinga sapi, lanjutnya, tahun ini ditargetkan sebanyak 5.000 ear taq terpasang, terutama pada sapi yang telah mendapat vaksinasi PMK baik vaksin awal maupun vaksin booster.
Ia berharap kegiatan awal di tahun ini dapat menjadi tonggak awal untuk memulai kegiatan vaksinasi PMK dan penandaan ternak menjadi lancar, sehingga dapat diselesaikan sesuai target, bahkan diharapkan bisa meningkat dari target.
"Melalui giat ini kami harapkan PMK dapat terkendali, tidak masuk ke PPU, kemudian ternak dapat teridentifikasi dan terdata dengan baik sehingga usaha budi daya ternak dapat berjalan lebih optimal karena vaksin dan penandaan ternak ini merupakan bagian dari kegiatan hulu, untuk kegiatan hilir akan dilanjutkan setelah ini," ujarnya.
Ternak yang divaksin sejak 2022 antara lain sapi yang masuk dalam program prioritas desa korporasi, terutama untuk lima kelompok ternak yang tersebar pada lima desa dan untuk ternak di sekitar kandang komunal, termasuk di Kelurahan Saloloang.
Kemudian sapi yang tersebar pada enam kelompok di tiga desa, yakni Kelompok Tani Lestari di Desa Gunung Intan, Kelompok Tani Sinar Tani yang juga di Desa Gunung Intan,
Selanjutnya, Kelompok Tani Maju di Desa Labangka Barat, Kelompok Ternak Sido Makmur yang juga di Desa Labangka Barat, Kelompok Tani Mugi Rejo Mandiri di Desa Babulu Darat, Kelompok Tani Mugirejo yang juga di Desa Babulu Darat.
"Kami secara kontinyu melakukan pengamatan dan pengendalian di lapangan, karena disadari tidak bisa mengetahui pasti bagaimana kondisi ke depan terhadap penyebaran PMK, sehingga salah satu upayanya adalah melalui vaksin PMK," kata Arief.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2023
"Optimistis tercapai karena target 10.000 dosis untuk 10.000 ekor sapi ini merupakan lanjutan tahun lalu, yakni tahun lalu sudah tervaksin sebanyak 8.436 ekor sehingga kurangnya hanya 1.564 ekor sapi tahun ini," ujar Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan Distan Kabupaten PPU Arief Murdyatno di Penajam, Jumat.
Kendala dalam melakukan vaksin tahun lalu ada beberapa hal, namun yang paling menonjol adalah partisipasi masyarakat dalam mengumpulkan sapi untuk disuntik, karena masih banyak warga yang beternak sapi dengan menggembalakan liar, bukan sistem kandang.
Sedangkan Jumat ini, merupakan kegiatan awal vaksinasi PMK tahun 2023, sekaligus penandaan ternak (ear tag) di tempat budi daya sapi (mini ranch) Kelompok Tani Sumber Rejeki di Kelurahan Saloloang, Kecamatan Penajam.
Untuk penandaan ternak berupa ear taq bar kode pada telinga sapi, lanjutnya, tahun ini ditargetkan sebanyak 5.000 ear taq terpasang, terutama pada sapi yang telah mendapat vaksinasi PMK baik vaksin awal maupun vaksin booster.
Ia berharap kegiatan awal di tahun ini dapat menjadi tonggak awal untuk memulai kegiatan vaksinasi PMK dan penandaan ternak menjadi lancar, sehingga dapat diselesaikan sesuai target, bahkan diharapkan bisa meningkat dari target.
"Melalui giat ini kami harapkan PMK dapat terkendali, tidak masuk ke PPU, kemudian ternak dapat teridentifikasi dan terdata dengan baik sehingga usaha budi daya ternak dapat berjalan lebih optimal karena vaksin dan penandaan ternak ini merupakan bagian dari kegiatan hulu, untuk kegiatan hilir akan dilanjutkan setelah ini," ujarnya.
Ternak yang divaksin sejak 2022 antara lain sapi yang masuk dalam program prioritas desa korporasi, terutama untuk lima kelompok ternak yang tersebar pada lima desa dan untuk ternak di sekitar kandang komunal, termasuk di Kelurahan Saloloang.
Kemudian sapi yang tersebar pada enam kelompok di tiga desa, yakni Kelompok Tani Lestari di Desa Gunung Intan, Kelompok Tani Sinar Tani yang juga di Desa Gunung Intan,
Selanjutnya, Kelompok Tani Maju di Desa Labangka Barat, Kelompok Ternak Sido Makmur yang juga di Desa Labangka Barat, Kelompok Tani Mugi Rejo Mandiri di Desa Babulu Darat, Kelompok Tani Mugirejo yang juga di Desa Babulu Darat.
"Kami secara kontinyu melakukan pengamatan dan pengendalian di lapangan, karena disadari tidak bisa mengetahui pasti bagaimana kondisi ke depan terhadap penyebaran PMK, sehingga salah satu upayanya adalah melalui vaksin PMK," kata Arief.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2023