Samarinda (ANTARA Kaltim) - Komisi Gabungan DPRD Kaltim yang meninjau pembangunan Pelabuhan Kenyamukan di Kutai Timur mendorong kepada pemerintah setempat agar membangun jalan penghubung ke pelabuhan ini.

Pelabuhan yang dibangun dengan lebar 8 meter dengan progres 81,6 persen per 10 November 2013 dari target 91 persen pada Desember mendatang, diharapkan segera memiliki jalan penghubung.

“Jangan menunggu pelabuhan akan rampung baru membangun. Jalan penghubung sangat dibutuhkan bagi keberadaan pelabuhan. Jangan sampai menjadi pelabuhan “Abu Nawas” karena ternyata tidak dapat dimanfaatkan akibat tidak adanya jalan penghubung yang benar-benar layak,” kata Bahrid Buseng, ketua rombongan Komisi Gabungan saat meninjau Pelabuhan Kenyamukan, Kamis (14/11).

Didampingi pelaksana proyek PT Waskita Karya Zaenal Muhtar, serta John Harlis bagian teknik di PT Waskita, Bahrid menambahkan, perlu juga diperhatikan hak-hak masyarakat jika dalam pembangunan pelabuhan ada lahan milik masyarakat yang masuk dalam lokasi pembangunan dan harus dibebaskan lahannya.

Bahrid meninjau pelabuhan bersama Zaenal Haq, Josep, Gamalis, Safuad, Mudiyat Noor, Wibowo Handoko, Artya Fathra, Zain Taufik, Hatta Zainal dan Ismail.Bagi Bahrid sendiri, Pelabuhan Kenyamukan harus terus diupayakan bantuan dari dana provinsi. Ia berharap semua Anggota DPRD Kaltim yang bersama-sama meninjau lokasi pembangunan pelabuhan bisa mendukung dan memperjuangkan anggarannya. “Terutama Anggota DPRD dari Dapil ini,” kata Bahrid.

Senada, Safuad yang juga hadir dalam tinjauan ke lokasi mengapresiasi kerja Wakita Karya dalam pembangunan pelabuhan Kenyamukan.
“Kalau melihat dari sisi laut itu sudah 81,6 persen tentu harapannya di bulan Maret harus sudah selesai. Hanya masalahnya adalah sisi darat yang jauh dari harapan. Kita meminta agar Kutai Timur bisa membantu dalam pengembangan sisi daratnya,” kata Safuad singkat.

Senada, Josef mengatakan progres sudah cukup bagus. Dengan sisa masa kontrak bulan Maret, Josef  berharap pembangunan pelabuhan ini bisa sesegera mungkin diselesaikan dan bisa bermanfaat bagi masyarakat di Kalimantan Timur khususnya di Sangatta.

Begitu pun Gamalis. Menurutnya progres pembangunan sudah baik, deviasi perencanaan pembangunan lebih dari 1 persen. “Ini melampaui dari perencanaan, tinggal seperti apa kelanjutan pembahasan anggaran ke depan, agar jangan sampai jadi pelabuhan yang setengah-setengah. Terutama terkait jalan penghubung. Dibutuhkan kerjasama provinsi dan kabupaten untuk bisa bersinergi,” kata Gamalis. (Humas DPRD Kaltim/adv/lia/met/k9)


Pewarta:

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013