Enam program kerja Gubernur Provinsi Kalimantan Timur yang tertuang dalam delapan "dedicated" program kerja selama satu periode kepemimpinan yakni 2018-2023  telah tercapai 100 persen.


Asisten Perekonomian dan Administrasi Pembangunan Pemprov Kaltim, Ujang Rachmad menjelaskan hanya dua program yang belum terealisasi 100 persen yakni Rumah Layak Huni dan pengembangan 500 km jalan produksi.

"Enam program kerja tersebut sudah mencapai 100 persen, bahkan ada yang lebih," kata Ujang Rahmad dalam keterangan resmi di terima di Samarinda, Rabu.

Ujang menjelaskan enam program yang telah mencapai target adalah Beasiswa Kaltim Tuntas dengan target sebanyak 6.500 penerima per tahun, capaian program beasiswa ini jauh melampaui target hingga 308,9 persen, dengan jumlah akumulatif penerima beasiswa ini sepanjang 2019-2022 mencapai 100.393 penerima. 

"Tahun 2022 saja, penerima beasiswa ini mencapai 39 ribu dan tahun 2023 kita target 40 ribu," kata Ujang saat memaparkan Dedicated Program Gubernur Kaltim.

Program kedua adalah Peningkatan Kesejahteraan Tenaga Pendidik dan Rohaniawan, indikator dari program ini adalah jumlah penerima dan besaran insentif bagi guru swasta.

Capaian program secara akumulatif pada periode 2019-2022 mencapai 133,5 persen, Pemprov menargetkan pada 2023 insentif bagi tenaga pendidik terutama guru swasta dapat diteruskan dengan besaran Rp1 juta per bulan.

Ketiga, Program Penyaluran Rp 100 Miliar Modal Usaha, program ini juga memiliki capaian gemilang dengan capaian jauh di angka 100 persen tak kurang Rp573 miliar modal usaha telah disalurkan kepada 391.982 UMKM.

Program selanjutnya, 250 Ribu Penyerapan Tenaga Kerja juga tercapai sebesar 100,48 persen, periode 2019-2022 tercatat sebanyak 251.212 tenaga kerja terserap di berbagai sektor seperti perkebunan, perikanan, pertanian dan industri.

Kemudian Pengembangan 1 Juta Lahan Pertanian, program ini tercapai hingga 121,53 persen dengan pencapaian akumulatif 2019-2022 sebanyak 1,2 juta lahan pertanian dibuka.

"Ini upaya pemerintah menyediakan lahan pertanian dalam arti luas melalui penetapan kebijakan dan program perluasan atau pemanfaatan lahan pertanian," jelas eks Kepala Dinas Perkebunan Kaltim ini.

Selanjutnya, Program Peningkatan Sumber Pembiayaan Pembangunan dengan Mengoptimalkan Pendapatan Asli Daerah (PAD), program ini juga tercapai sebesar 111,86 persen. 

Ujang mengungkapkan, rata-rata kemandirian fiskal tahun 2019-2022 sebesar 55,93 persen

Sementara dua dedicated program yang capaiannya di bawah 100 persen adalah bantuan 25 ribu Rumah Layak Huni (RLH) bagi keluarga prasejahtera, program ini baru tercapai sebesar 77,82 persen dengan rincian 19.151 unit rumah, 172 rumah susun (rusun) dan 131 RLH.

Terakhir, program Pengembangan 500 Kilometer (km) Jalan Produksi, total pengembangan jalan produksi hingga tahun 2022 mencapai 478 km selisih angka tipis ini akan kembali dikejar pada 2023.

Ketua Tim Gubernur untuk Pengawalan Percepatan Pembangunan (TGUP3) Adi Bukhori Muslim mengapresiasi capaian keseluruhan Dedicated Program Gubernur Kaltim.

Dua program yang capaiannya di bawah 100 persen menurut dia masih mungkin untuk diselesaikan sebelum masa jabatan gubernur berakhir pada Oktober 2023.

"Dari delapan program, dua program yang belum selesai artinya keseluruhan capaian dedicated ini bisa dibilang mencapai 80 persen sehingga masih bisa dikejar sampai akhir tahun 2023," jelasnya.

Pewarta: Arumanto

Editor : Abdul Hakim Muhiddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2023