Samarinda (ANTARA Kaltim) - Majelis Ulama Indonesia (MUI) merupakan wadah bagi para ulama dan cendekiawan muslim di Indonesia yang berperan dan berfungsi sebagai mitra pemerintah dalam melakukan pembinaan umat beragama. Oleh sebab itu perannya perlu untuk dimaksimalkan dan didukung oleh semua pihak, termasuk pemerintah dan masyarakat luas.

Wakil Ketua DPRD Kaltim Hadi Mulyadi mengatakan, peran MUI dinilai sangat vital dan strategis terlebih bagi umat Islam dalam memberikan pelayanan sehingga menimbulkan rasa aman dan tenteram dalam kehidupan umat. Karena itu dibutuhkan peran maksimal.

"Saya berharap MUI bisa berperan maksimal dalam menjalankan fungsinya sebagai majelis yang membimbing dan memberi fatwa kepada masyarakat muslim di Indonesia khususnya di Kaltim," ucap Wakil Ketua DPRD Kaltim Hadi Mulyadi setelah acara pembukaan Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) Wilayah V MUI se-Kalimantan dan peringatan Tahun Baru Islam 1435 H, Rabu (6/11) lalu.

Sebagai wakil rakyat, sebut Hadi, ia sangat berharap agar fungsi sebagai lembaga yang menjamin kehalalan suatu produk bisa dibantu maksimal oleh pemerintah dengan adanya Peraturan Daerah tentang Jaminan Mutu Halal serta sarana dan prasarana yang dibutuhkan untuk menjalankan perda tersebut secara maksimal.

Selain itu masyarakat diminta untuk lebih proaktif dan lebih sering menjalin komunikasi dengan MUI terutama organisasi/lembaga Islam agar tercipta sinkronisasi dan tidak berjalan masing-masing dalam berdakwah.

"Pola jemput bola juga bisa diterapkan yakni MUI melalui bidang-bidangnya yang terkait bekerjasama dengan organisasi Islam melakukan kegiatan yang bersifat agamis. Tidak hanya formal di masjid-masjid melainkan juga di kampung atau di tiap kelurahan secara berkala namun intensif," harap Hadi.

Proaktif masyarakat dan pola jemput bola MUI akan menekan paham radikal yang dapat merusak persatuan dan kesatuan tidak hanya bagi sesama muslim, tetapi juga sebagai warga berbangsa dan bernegara. (Humas DPRD Kaltim/adv/bar/met)

Pewarta:

Editor : Arief Mujayatno


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013