Samarinda (ANTARA Kaltim) - Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane menilai peluang perwira tinggi Akademi Kepolisian (Pati Akpol) 1984 untuk menjadi Kepala Badan Reserse dan Kriminal (Kabareskrim) Polri tampaknya sudah tertutup.

"Padahal saat ini ada tiga Akpol 84 yang siap-siap dipilih menjadi Kabareskrim. Mereka adalah Wakabareskrim Irjen Pol Anas Yusuf, Assisten Operasi Polri Irjen Pol Arif Wahyunadi, dan Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Putut Eko Bayuseno," kata Neta S Pane melalui surat elektronik yang dikirim kepada ANTARA Kaltim, Senin.

IPW mendapat informasi bahwa elit Polri "ewuh pakewuh" untuk mengangkat Akpol 84 menjadi Kabareskrim, mengingat di TNI saat ini belum ada Akmil 84 yang menjadi bintang tiga. Bahkan pati TNI bintang tiga dari Akmil 83 pun baru satu orang, yakni Wakasad Letjen TNI Munir, katanya.

"Beberapa waktu lalu perwira Polri yang baru lepas menjadi mantan ajudan presiden dan ajudan wakil presiden terpaksa ditunda kenaikan pangkatnya menjadi brigjen. Sebab di TNI, perwira yang sama angkatannya belum ada yang menyandang pangkat brigjen," kata Neta.

Kondisi ini menjadi beban psikologis yang cukup berat, sehingga elit-elit Polri tidak berani mendahului "saudara tuanya". Faktor ini yang membuat penunjukan Kabareskrim baru menjadi tertunda, katanya.

"Akibatnya, Akpol 84 tidak akan bisa menjadi Kabareskrim, kecuali ada instruksi khusus dari presiden. Sehingga pati Polri yang berpeluang menjadi Kabareskrim saat ini hanya ada tiga orang," kata Neta.

Adapun tiga pati yang berpeluang tersebut adalah Kepala Badan Pemeliharaan dan Keamanan (Kabaharkam) Komjen Pol Badroddin Haiti (Akpol 82), Kepala Lembaga Pendidikan Polri (Kalemdikpol) Komjen Pol Budi Gunawan (Akpol 83), dan Kapolda Sumatera Selatan (Sumsel) yang mantan Wakabareskrim Irjen Pol Saud Usman (Akpol 81), katanya.

"Sebenarnya, Polri tidak perlu `ewuh pakewuh` terhadap persoalan angkatan ini, karena tugas TNI dan Polri sangat berbeda. Untuk menghindari `ewuh pakewuh` ini sudah saatnya rekrutmen Kabareskrim dilakukan melalui uji kelayakan dan kepatutan secara terbuka agar didapat calon yang benar-benar punya kapabilitas dan profesional," kata Neta. (*)

Pewarta: Susylo Asmalyah

Editor : Arief Mujayatno


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013