Gangguan Kamtibmas atau Kasus tindak pidana yang terjadi di wilayah hukum Polres Paser selama tahun 2022 mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2021. Sebaliknya, penyelesaian kasus mengalami penurunan. 

"Ada kenaikan  60 kasus dibandingkan tahun lalu," kata Kapolres Paser AKBP  Kade Budiyarta saat menggelar konferensi pers akhir tahun di Mapolres, Sabtu (31/12). 

Dari data yang dipaparkan Kapolres, pada tahun 2022 kasus yang ditangani sebanyak 359 kasus atau naik 60 kasus dibanding tahun 2021 sebanyak 299 kasus. 

Sebaliknya untuk penyelesaian kasus, pada 2022 ini mengalami penurunan  dibandingkan tahun sebelumnya. 

Data yang dipaparkan, pada tahun 2021, dari 299 kasus dapat diselesaikan sebanyak 243 kasus atau 81 persen.

Sedangkan pada 2022 dari 359 kasus yang ditangani, jumlah yang telah diselesaikan sebanyak 264 atau 73 persen.

"Sisanya 27 persen atau 97 kasus masih dalam penyidikan," kata Budiyarta. 

Dari data dipaparkan, kasus yang masih dalam penyidikan, diantaranya adalah dua kasus tindak pidana korupsi yakni kasus penyalahgunaan APBDes Tanah Priuk, Kecamatan Tanah Grogot dengan kerugian negara Rp767 juta.

"Kemudian kasus tindak pidana korupsi program rehabilitasi mangrove di Labuangkalo Mandiri dengan kerugian negara Rp838 juta. Dua kasus tersebut masih dalam penyidikan,"  paparnya. 


Sementara kasus yang menjadi prioritas Kapolri,  kata Budiyarta, telah diselesaikan diantaranya judi online (4 kasus), Illegal Logging (2 kasus), ilegal oil (3 kasus) dan  kasus restoratif justice (17 kasus). 

" Semua kasus yang jadi prioritas Kapolri sudah selesai, " kata Budiyarta. 

Pada kesempatan itu, Budiyarta mengajak masyarakat untuk menjaga stabilitas kamtibmas menjelang pergantian tahun baru. 
Ia juga mengajak masyarakat agar tidak menyebarkan maupun memproduksi hoax. 

"Mari jaga kamtibmas agar pembangunan IKN berjalan dengan  lancar," ajaknya. 
 

Pewarta: R. Wartono

Editor : M.Ghofar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2022