Samarinda (ANTARA Kaltim) - Luasan kebun plasma di Provinsi Kaltim saat ini sudah mencapai 168.257 hektare sehingga penggalakan kegiatan kemandirian warga serta sistem plasma dengan perusahaan kelapa sawit yang diinginkan Dinas Perkebunan Kaltim mulai ada hasil.

"Jumlah kebun plasma itu sudah terbagi dari semua perusahaan sawit yang ada di Kaltim, luasan kebun plasma tersebut semuanya sudah beroperasi," ucap Plt Kepala Dinas Perkebunan Kaltim Moch Yusuf di Samarinda, Sabtu.

Menurutnya, sejumlah Dinas Perkebunan di setiap kabupaten yang ada di diminta menyiapkan dan menjembatani investor baik dari dalam maupun dari luar negeri, yakni agar giat menanamkan modalnya di bidang perkebunan sawit.

Hal ini perlu dilakukan mengingat luasan lahan yang cukup serta kecocokan sawit dengan tekstur tanah yang ada di Kaltim, sehingga ke depan luasan perkebunan sawit terus bertambah.

Saat ini, lanjutnya, terdapat 338 perusahaan sawit dengan 215 Ijin Usaha Perkebunan (IUP) dengan total seluas 3.127.165,83 hektare, sementara terdapat 125 Hak Guna Usaha (HGU) seluas 1.119.434,54 hektare.

Dari jumlah itu, belum semua perusahaan yang terlihat eksis dalam usahanya karena terdapat sejumlah kendala, seperti masalah finansial, proses pematangan, hingga masalah lain di internal perusahaan.

Sampai saat ini, katanya lagi, pabrik pengolahan minyak sawit yang telah didirikan dan beroperasi di Kaltim mencapai 55 pabrik dengan kapasitas 2.705 ton Tandan Buah Segar (TBS) setiap jam.

Saat ini luas areal kebun sawit 1.002.284 hektare dengan rincian kebun inti 775.574 ha dan kebun rakyat 226.710 ha sehingga target sejuta hektare sawit yang diinginkan Kaltim sudah tercapai.

Sedangkan untuk produksinya melampaui target RPJMD pada 2013 yang sebesar 4,5 juta ton, ternyata meningkat tajam, yakni dari 1,6 juta ton tandan buah segar (TBS) atau setara dengan 366,148 CPO pada 2008 menjadi 5,73 juta ton TBS atau setara 1,03 juta ton CPO pada 2012.

Kemudian pada akhir 2013 diperkirakan bisa mencapai 6,5 juta ton TBS atau 144 persen dari target RPJMD 2013, katanya. (*)

Pewarta: M Ghofar

Editor : Arief Mujayatno


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013