Samarinda (ANTARA Kaltim)–Kota-kota di Indonesia didorong untuk peduli terhadap penyediaan tata ruang yang lebih baik, penyediaan sumber daya air  serta memberi daya dukung lingkungan yang lebih berkualitas.  

Demikian dikatakan Wakil Gubernur Kaltim H Farid Wadjdy saat membacakan sambutan tertulis Wakil Menteri Pekerjaan Umum, Hermanto Dardak dalam acara Peringatan Hari Tata Ruang tahun 2013,  Jumat (8/11).  Wagub mengatakan, peringatan

Hari Tata Ruang ini merupakan momentum strategis untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya tata ruang. Selain itu juga diharapkan menjadi pemicu seluruh pemerintah daerah  untuk segera menyelesaikan Peraturan  Daerah  tentang Rencana Tata Ruang Wilayah, baik di tingkat provinsi, maupun tingkat kabupaten/kota.

Pemerintah daerah didorong untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan melalui program tematik implementasi Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) berupa Program Pengembangan Kota Hijau (P2KH) dan Program Penataan dan Pelestarian Kota Pusaka (P3KP).

Dengan tema peringatan “Harmoni Ruang dan Air untuk Hidup yang Lebih Baik”, secara pribadi  Farid Wadjdy mengatakan bahwa persoalan tata ruang dan sumber daya air saat ini menjadi  persoalan yang serius di banyak provinsi di Indonesia, termasuk Kaltim.  

Lanjutnya, tanggung jawab untuk penataan, pengelolaan dan pemeliharaan tata ruang tidak bisa hanya dibebankan kepada pemerintah, tapi juga memerlukan peran aktif masyarakat.  

“Jika kita memiliki tata ruang dan sumber daya air yang baik saat ini maka kita akan mewariskan kepada generasi mendatang  dengan kondisi yang lebih baik pula,” ujarnya.  

Wakil Ketua Panitia, Joko Setiono menjelaskan bahwa tema peringatan tahun ini merupakan kelanjutan dari tema-tema sebelumnya sebagai upaya perbaikan bagi kualitas hidup dan lingkungan tata ruang.

Peringatan di kota Samarinda juga dilakukan dengan penyerahan secara simbolis 100 batang pohon trembesi dari Gubernur Kaltim kepada Wakil Walikota Samarinda, H Nusyirwan Ismail untuk ditanam di lahan-lahan terbuka.

Selain penanaman 100 batang pohon trembesi, panitia juga membuat sejumlah lubang biopori di sejumlah tempat untuk mengatasi persoalan banjir dan pengelolaan sampah secara organik.

“Kita juga telah melibatkan peran pelajar dan mahasiswa serta pemuda untuk melakukan penanaman pohon dan berbagai lomba karya ilmiah sebagai upaya membentuk kader dan pelopor tata ruang di Kaltim,” ujarnya. (Humas Prov Kaltim/yul)


Pewarta:

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013