Nunukan (ANTARA Kaltim) - Warga yang berempat tinggal di sekitar Pelabuhan Tunon Taka Kabupaten Nunukan Kalimantan Utara mengeluhkan kondisi jalan lingkar yang masih rusak dan berlumpur saat musim hujan.

Arman, seorang warga setempat, Jumat, mengaku sangat terganggu terhadap kondisi jalan lingkar tersebut karena kendaraan roda dua miliknya harus disingkirkan ke jalan beraspal jika awan mulai mendung karena dikhawatirkan tidak dapat melintas karena becek dan berlumpur.

Ia juga mengatakan, jalanan yang dibangun sejak beberapa tahun lalu itu dengan pengerjaan multiyears itu belum ada tanda-tanda akan dirampungkan pekerjaannya sampai saat ini dan dibiarkan begitu saja.

"Kalau sudah mulai mendung, saya singkirkan kendaraan ke jalan aspal karena khawatir tidak bisa keluar jika hujan karena lumpurnya dalam," ujar dia.

Arman juga mengaku sangat terganggu dengan kondisi jalanan tersebut yang berdebu apabila musim kemarau yang menyebabkan batuk-batuk dan gatal-gatal.

Oleh karena itu, dia sangat mengharapkan kepada pemerintah Kabupaten Nunukan untuk memikirkan penyelesaian jalan lingkar yang telah menelan anggaran miliaran rupiah itu agar tidak becek pada saat musim hujan dan tidak berdebu jika musim kemarau atau panas matahari.

Hal yang sama dikeluhkan Makrun, bahwa kondisi jalan lingkar yang belum rampung itu menyebabkan warga yang berdomisili di sekitarnya sangat terganggu.

Menurut dia, setelah ditimbun tanah sejak 2011 belum ada tambahan pekerjaan lagui kecuali pembangunan jembatan di sepanjang jalan itu.

"Yang saya lihat baru jembatan yang mulai dikerjakan. Padahal semestinya badan jalan sudah harus dikerjakan agar tidak mengganggu masyarakat yang bertempat tinggal di sekitarnya," kata dia.

Makrun menambahkan, kondisinya semakin parah setelah pinggir jalan tersebut ditimbun tanah yang dimana air tergenang dan sulit dilalui kendaraan. (*)

Pewarta: M Rusman

Editor : Arief Mujayatno


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013