Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga meyakini kemitraan Indonesia-Belanda mampu meningkatkan potensi Kalimantan Timur dalam rantai nilai global Indonesia.
 

"Pemerintah Indonesia menilai, Belanda memiliki nilai strategis sebagai salah satu pintu masuk produk Indonesia ke pasar Eropa, khususnya untuk produk-produk unggulan dari Kalimantan Timur seperti minyak mentah sawit (Crude Palam Oil) dan turunannya, serta produk-produk kayu," kata Wamendag Jerry Sambuaga di Balikpapan, Kamis (22/9).

Jerry menyampaikan pernyataan itu saat memberikan sambutan dalam forum dialog bertajuk “Memperkuat Rantai Nilai Global (Global Value Chains) Industri Kalimantan Timur dalam Kemitraan Ekonomi Indonesia dan Belanda”.

Forum Dialog itu diselenggarakan sebagai agenda kunjungan kerja Badan Kerja Sama Parlemen Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (BKSP DPD RI) di Balikpapan.

"Untuk itu, hubungan perdagangan ini perlu lebih ditingkatkan mengingat Belanda adalah anggota Uni Eropa. Kami berharap Belanda dapat menjadi pintu gerbang dan jembatan perdagangan Indonesia dengan negara Uni Eropa lainnya,” ujar Wamendag Jerry. 

Jerry mengungkapkan, Kalimantan Timur menempati posisi terbesar ke-8 sebagai eksportir nonmigas Indonesia ke Belanda. Nilai ekspor nonmigas Kalimantan Timur ke Belanda pada Januari--Juli 2022 mencapai USD135,8 juta atau naik 68,5 persen dari tahun sebelumnya.

Wamendag Jerry juga memberikan apresiasi kepada BKSP DPD RI yang telah menyelenggarakan dialog. Kementerian Perdagangan mengharapkan forum ini dapat mendorong upaya Kalimantan Timur menjadi bagian penting dari rantai nilai global Indonesia.

“Untuk mengoptimalisasikan kemitraan perdagangan Indonesia dan Belanda, tentu pemerintah membutuhkan kerja sama dan dukungan dari seluruh pemangku kepentingan, termasuk dukungan DPD dan para pemangku kepentingan di wilayah Kalimantan Timur,” tuturnya.

Wamendag Jerry menambahkan, salah satu agenda yang diusulkan Indonesia pada presidensi G20 2022 adalah rantai nilai global. Agenda tersebut membahas upaya mendorong pertumbuhan ekonomi melalui partisipasi peningkatan daya saing usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dan sektor industri di Indonesia pada jaringan rantai nilai global. Selain itu, membahas pentingnya mengembangkan rantai nilai global yang berkelanjutan.

G20 juga merupakan forum strategis bagi Indonesia untuk menyuarakan agenda prioritas nasional dan kepentingan negara berkembang. Karena itu juga perlu adanya pemahaman bersama antara negara anggota G20 dalam menciptakan rantai nilai global yang memberikan manfaat dan meningkatkan partisipasi seluruh pemangku kepentingan, khususnya dalam konteks pemulihan ekonomi nasional dan global.

Forum di Balikpapan ini dihadiri Wakil Gubernur Kalimantan Timur Hadi Mulyadi, Ketua BKSP DPD RI Sylviana Murni, Wakil Ketua DPD RI Mahyudin, dan Kepala Departemen Ekonomi Kedutaan Besar Belanda Jakarta Natasja van der Geest.

Sementara itu berdasarkan data Kementerian Perdagangan, Belanda adalah negara tujuan ekspor nonmigas Indonesia ke-12. Sementara dari sisi impor, Belanda menjadi negara asal impor nonmigas Indonesia ke-26. Pada periode 2017—2021, kinerja perdagangan Indonesia dan Belanda mencatatkan surplus bagi Indonesia. Pada 2021, surplus perdagangan mencapai USD 3,78 miliar atau tertinggi dalam lima tahun terakhir. Pada Januari--Juli 2022, surplus perdagangan juga lebih tinggi secara tahunan dan mencapai USD 2,9 miliar.

Produk utama ekspor nonmigas Indonesia ke Belanda antara lain produk kimia, CPO dan turunannya, bahan kimia organik, ampas dan sisa industri makanan, serta alas kaki. Adapun impor nonmigas Indonesia dari Belanda antara lain mesin/pesawat mekanik, pulp, plastik dan barang daripadanya, mesin/peralatan listrik, serta produk susu dan mentega. 
 

Pewarta: Novi Abdi

Editor : Abdul Hakim Muhiddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2022