Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Kalimantan Timur (BI Kaltim) bersama pemerintah setempat dan kabupaten/kota, memperkuat sinergi dengan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) untuk menjaga stabilitas harga, sehingga mampu mengendalikan inflasi.


"Sinergi diperkuat selain untuk stabilitas harga juga untuk meningkatkan ketahanan pangan nasional, sehingga mendukung daya beli masyarakat dan pemulihan ekonomi," ujar Kepala BI Provinsi Kaltim Ricky Perdana Gozali di Samarinda, Minggu.

Penguatan sinergi dilakukan untuk menindaklanjuti arahan Presiden Joko Widodo saat Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pengendalian Inflasi 2022 secara virtual pada 18 Agustus lalu.

Dalam Rakornas tersebut presiden memberikan lima arahan untuk menjaga stabilitas harga dan meningkatkan ketahanan pangan, sehingga mendukung daya beli masyarakat dan pemulihan ekonomi nasional.

Lima arahan itu adalah, pertama, memperkuat identifikasi sumber tekanan inflasi di daerah melalui pemanfaatan data makro dan mikro serta data detail. Kedua, memperluas kerja sama antardaerah guna mengurangi disparitas pasokan dan harga antarwilayah.

Ketiga, menurunkan biaya transportasi dengan memanfaatkan fasilitasi distribusi perdagangan antardaerah, termasuk menurunkan harga tiket pesawat dengan menambah jumlah pesawat.

Keempat, mengoptimalkan penggunaan anggaran belanja tidak terduga untuk mendukung pengendalian inflasi daerah. Kelima, mempercepat penyerapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) untuk mendukung pertumbuhan ekonomi daerah.

Untuk itu, kata Ricky, TPID perlu mengidentifikasi wilayah surplus dan defisit, kemudian menjadi fasilitator untuk mendorong kerja sama antardaerah dalam pengendalian inflasi, sehingga akan terjadi hubungan saling mengisi.

Ia juga mengatakan, TPID se-Pulau Kalimantan juga telah melakukan pertemuan dan memperkuat koordinasi, dalam rangka membahas perkembangan inflasi dan strategi pengendaliannya.

"Selain itu, dilakukan berbagai upaya antara lain pemantauan harga secara harian, termasuk membangun kerja sama antardaerah sentra produksi bagi komoditas inflasi yang tersebar di Kaltim," katanya.

 

Pewarta: M.Ghofar

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2022