Pemerintah Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu), Kalimantan Timur, terus menggencarkan diversifikasi (penganekaragaman) pangan, sehingga ke depan secara perlahan masyarakat setempat tidak hanya terfokus pada beras sebagai bahan makanan pokok. 


"Selama ini kebiasaan kita adalah makan nasi dari beras, sehingga ketika makan singkong, pisang, buah, dan lainnya dianggap hanya sebagai camilan," ujar Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Mahulu Saripudin di Samarinda, Sabtu. 

Padahal pengertian pangan adalah semua yang berasal dari sumber hayati produk pertanian, perkebunan, kehutanan, perikanan, peternakan, dan perairan, baik yang diolah maupun tidak yang diperuntukkan sebagai makanan manusia.

"Ini berarti apapun yang kita konsumsi, berarti kita sudah makan. Namun masih banyak orang yang mengaku belum makan, padahal sudah mengonsumsi pisang goreng dan singkong satu piring, sementara kandungan karbohidrat, gizi, vitamin, dan lainnya sudah ada di situ," katanya. 

Terkait dengan gencarnya pihaknya melakukan diversifikasi pangan, sosialisasi pun sering dilakukan di berbagai kesempatan, termasuk kesempatan khusus berupa lomba penganekaragaman olahan pangan selain beras yang dilakukan dua pekan lalu. 

"Lomba penganekaragaman pangan olahan dari bahan non-beras yang kami gelar baru-baru ini, dilakukan melalui kerja sama dengan Tim Penggerak PKK Kabupaten Mahulu, harapannya adalah agar masyarakat tidak hanya berpikir bahwa beras adalah satu-satunya bahan pangan utama," ujarnya. 

Pihaknya juga terus mengajak masyarakat melakukan penganekaragaman tanaman, yakni setelah panen padi, diharapkan menanam palawija atau tanaman lain sebagai tanaman sela, sambil menunggu masa tanam padi datang sehingga lahan tidak dibiarkan kosong. 

"Kami juga menganjurkan masyarakat memanfaatkan lahan pekarangan untuk ditanam apapun untuk dikonsumsi baik cabai, bawang, singkong, pisang, dan lainnya agar kita bisa mencukupi kebutuhan pangan dari lingkungan sendiri untuk mewujudkan ketahanan pangan," ujar Saripudin.

Pewarta: M.Ghofar

Editor : Abdul Hakim Muhiddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2022