Pemerintah Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu), Kalimantan Timur, menggelar rapat evaluasi kinerja 10 perusahaan perkebunan kelapa sawit yang beroperasi di kawasan itu, karena selama ini tidak ada laporan ke pemerintah setempat.


"Kami sudah gelar rapat evaluasi, dalam rapat tadi disepakati bahwa tim terpadu, besok berangkat ke lokasi perkebunan sawit untuk melihat langsung aktivitas dan kondisi perkebunan," ujar Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Mahulu Saripudin di Ujoh Bilang, Rabu.

Evaluasi perlu dilakukan karena selama ini Pemkab Mahulu tidak mengetahui sejauh mana tingkat kinerja perusahaan, karena perusahaan perkebunan itu tidak melapor mengenai luas lahan sawit yang sudah dipanen, jumlah panen, hingga jumlah tenaga kerja yang dilibatkan, termasuk kondisi lingkungan.

Tim terpadu yang siap ke lapangan besok adalah Tim Teknis Perizinan melalui DKPP Mahulu dan Tim Teknis dari dinas terkait, dengan perusahaan perkebunan sawit yang dilakukan evaluasi adalah perusahaan pemegang Hak Guna Usaha (HGU) maupun yang berstatus Izin Usaha Perkebunan (IUP).

Ia mengatakan, saat ini di Kabupaten Mahulu terdapat 10 perusahaan perkebunan kelapa sawit dengan luas IUP total mencapai 106.153,26 hektare (ha).

Sebaran dari 10 perusahaan itu antara lain PT BBS dengan luas IUP 20.345 ha yang berada di Kecamatan Long Bagun, luasan ini tersebar pada Kampung Long Melaham, Mamahak Ulu, Mamahak Besar, dan Long Merah.

Kemudian PT MCA dengan luas IUP 10.857 ha yang berada di Kecamatan Laham, meliputi Kampung Mamahak Ulu, Laham, Tri Pariq, Danum Paroy, dan Long Gelawang, lantas PT FAP seluas 3.370 ha di Kecamatan Laham dan Long Hubung.

Selanjutnya PT SAU seluas 13.782 ha yang berada di Kecamatan Long Bagun dan Long Hubung meliputi Kampung Ujoh Bilang, Melaham, Mamahak Ulu, Long Hurai, Long merah, Matalibaq, dan Kampung Long Hubung.

"Kemudian PT SAA dengan IUP 20.000 ha di Kecamatan Long Hubung dan Laham, sementara perkebunannya tersebar di Kampung Laham, Tri Pariq, Datah Bilang Ulu, Datah Bilang Ilir, Datah Bilang Baru, Long Hubung, Lutan, Mamahak Tebok, dan Matalibaq," ucap Saripudin.
 

Pewarta: M.Ghofar

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2022