Penajam (ANTARA Kaltim) - Sejumlah wilayah khususnya di Kecamatan Waru dan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), sampai sekarang belum menikmati listrik dari PLN.
Padahal, seharusnya PLN bisa segera melakukan pemasangan jaringan, agar masyarakat bisa menikmati listrik yang selama bertahun-tahun selalu dinanti masyarakat.
Anggota DPRD daerah pemilihan (Dapil) Waru-Babulu, Habir, Selasa, menjelaskan di Kecamatan Waru ada dua wilayah yang belum kunjung menikmati listrik sampai sekarang, yakni di Gunung Batu dan jalan Guntung.
Selama ini, warga hanya menikmati listrik dari genset, pada malam hari.
"Di Gunung Batu, jumlah KK yang belum menikmati listrik mencapai ratusan. Karena di wilayah itu ada dua RT yang hanya menggunakan genset pada saat malam hari. Begitu juga di jalan Guntung, ada puluhan KK yang belum bisa menikmati penerangan dari PLN," katanya.
Untuk itu, Habir menyatakan mendesak PLN agar bisa segera memasang jaringan listrik di wilayah tersebut. Sehingga warga di Gunung Batu dan jalan Guntung dapat menikmati listrik selama 24 jam.
Senada dengan itu, anggota DPRD dapil Sepaku, Hartono mengatakan, di wilayah Sepaku ada sejumlah desa yang belum menikmati listrik, seperti di Semoi Dua, di mana ada wilayah di desa tersebut yang belum menikmati listrik.
"Di desa Sukomulyo juga ada yang belum menikmati listrik. Bahkan kantor desa juga belum memiliki jaringan listrik. PLN seharusnya bisa menjamin listrik bagi masyarakat, karena sudah menjadi kebutuhan dasar masyarakat," katanya.
Bukan hanya itu, lanjut Hartono, masalah listrik juga menjadi tugas utama yang harus dituntaskan Bupati Yusran Aspar dan Wabup Mustaqim MZ. Karena selama ini, masyarakat sangat berharap agar PLN bisa memasang jaringan listrik di daerah mereka.
Bagi Hartono permasalahan listrik ini bisa dicarikan jalan keluar secara bersama-sama antara pemerintah dengan PLN. Bila memungkinkan pemerintah kabupaten (pemkab) bisa membangun infrastruktur jaringan listrik di wilayah yang belum menikmati listrik.
"Kalau ada jaringan tidak ada lagi alasan PLN untuk tidak memberikan pelayanan listrik," ucapnya.
Namun untuk melakukan itu, Hartono mengatakan, perlu dilakukan pembahasan terlebih dahulu antara pemkab dengan PLN. Apalagi saat ini pemkab tidak bisa lagi memberikan dana bansos maupun hibah kepada instansi vertikal termasuk PLN.
"Tapi bisa saja dibangunkan jaringan, tapi itu menjadi aset pemerintah. Kalau itu tidak menjadi masalah," ujarnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013
Padahal, seharusnya PLN bisa segera melakukan pemasangan jaringan, agar masyarakat bisa menikmati listrik yang selama bertahun-tahun selalu dinanti masyarakat.
Anggota DPRD daerah pemilihan (Dapil) Waru-Babulu, Habir, Selasa, menjelaskan di Kecamatan Waru ada dua wilayah yang belum kunjung menikmati listrik sampai sekarang, yakni di Gunung Batu dan jalan Guntung.
Selama ini, warga hanya menikmati listrik dari genset, pada malam hari.
"Di Gunung Batu, jumlah KK yang belum menikmati listrik mencapai ratusan. Karena di wilayah itu ada dua RT yang hanya menggunakan genset pada saat malam hari. Begitu juga di jalan Guntung, ada puluhan KK yang belum bisa menikmati penerangan dari PLN," katanya.
Untuk itu, Habir menyatakan mendesak PLN agar bisa segera memasang jaringan listrik di wilayah tersebut. Sehingga warga di Gunung Batu dan jalan Guntung dapat menikmati listrik selama 24 jam.
Senada dengan itu, anggota DPRD dapil Sepaku, Hartono mengatakan, di wilayah Sepaku ada sejumlah desa yang belum menikmati listrik, seperti di Semoi Dua, di mana ada wilayah di desa tersebut yang belum menikmati listrik.
"Di desa Sukomulyo juga ada yang belum menikmati listrik. Bahkan kantor desa juga belum memiliki jaringan listrik. PLN seharusnya bisa menjamin listrik bagi masyarakat, karena sudah menjadi kebutuhan dasar masyarakat," katanya.
Bukan hanya itu, lanjut Hartono, masalah listrik juga menjadi tugas utama yang harus dituntaskan Bupati Yusran Aspar dan Wabup Mustaqim MZ. Karena selama ini, masyarakat sangat berharap agar PLN bisa memasang jaringan listrik di daerah mereka.
Bagi Hartono permasalahan listrik ini bisa dicarikan jalan keluar secara bersama-sama antara pemerintah dengan PLN. Bila memungkinkan pemerintah kabupaten (pemkab) bisa membangun infrastruktur jaringan listrik di wilayah yang belum menikmati listrik.
"Kalau ada jaringan tidak ada lagi alasan PLN untuk tidak memberikan pelayanan listrik," ucapnya.
Namun untuk melakukan itu, Hartono mengatakan, perlu dilakukan pembahasan terlebih dahulu antara pemkab dengan PLN. Apalagi saat ini pemkab tidak bisa lagi memberikan dana bansos maupun hibah kepada instansi vertikal termasuk PLN.
"Tapi bisa saja dibangunkan jaringan, tapi itu menjadi aset pemerintah. Kalau itu tidak menjadi masalah," ujarnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013