Badan Pangan Nasional (BPN) berkoordinasi dengan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) serta pihak BUMN yang berkaitan dengan bisnis pangan untuk memastikan persoalan distribusi sapi hidup.

"Yang jadi salah satu perhatian kita mungkin nanti PMK, PMK ini karena beberapa sapi hidup kita memang tidak bisa memobilisasi seperti beberapa waktu lalu," kata Kepala Badan Pangan Nasional (BPN) Arief Prasetyo Adi saat jumpa pers di IPB International Convention Centre (IICC), Selasa.
 
Dia mengatakan, untuk wilayah Jakarta, Bandung Raya dan sekitarnya, yakni Banten biasa mendapat suplai sapi dari Jawa Timur dan Jawa Tengah yang sekarang sedang marak diserang PMK.

Penyakit PMK ini mengakibatkan perlu ada langkah untuk memastikan suplai dari daerah lain seperti wilayah timur Indonesia bisa dilakukan untuk memenuhi kebutuhan kurban.
 
Pemerintah, kata Arief, perlu menutup akses sementara beberapa daerah penyuplai sapi hidup yang sudah banyak terkena PMK seperti beberapa daerah di Jawa Timur dan Jawa Tengah.
 
Sementara, untuk kapasitas kandang sapi di wilayah tersebut berkisar antara 3.000 hingga 20.000 ekor sapi sehingga Badan Pangan Nasional akan memastikan kesehatan hewan ternak itu jelang Idul Adha ini.
 
"Kalau kita lihat, setiap kandang juga ada dokter hewan yang secara rutin mengecek ya. Mudah-mudahan ketersediaan cukup untuk Idul Adha, termasuk ada kambing, domba selain daging sapi," ujarnya.

Untuk diketahui, Badan Pangan Nasional akan bekerja sama dengan pihak terkait mendata ulang sapi yang ada di beberapa sentra ternak dan tempat penggemukan sapi di sekitar Jakarta, termasuk Bandung, Bogor dan Tangerang.

Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Badan Pangan Nasional koordinasi Kemenhub soal distribusi sapi hidup

Pewarta: Linna Susanti

Editor : Gunawan Wibisono


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2022