Penajam (ANTARA Kaltim) - Pelabuhan feri penyeberangan Penajam, Kabupaten Penajam Paser Utara mengoperasikan dua dermaga secara bersamaan untuk memaksimalkan operasional penyeberangan sekaligus mengantisipasi kepadatan antrean kendaraan dan penumpang pada arus mudik dan balik Idul Fitri 2013
.
Berdasarkan pantauan, dengan dioperasikannya dua dermaga secara bersamaan pada H-3 atau tiga hari sebelum Idul Fitri itu antrean panjang terlihat tidak terjadi di Pelabuhan Feri Penajam.

Hanya sejumlah kendaraan terlihat yang antre, itu pun jumlahnya tidak mencapai 10 unit, sehingga tidak lagi terjadi antrean feri, baik bongkat muat maupun penumpang.

Kepala PT Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan (ASDP) Penajam, Kabupaten Penajam Paser Utara, Zainal Abidin, Selasa menjelaskan, dermaga yang baru rampung itu sudah mulai dioperasikan sejak Rabu (31/7) malam, untuk menampung pengguna feri penyeberangan, terutama saat arus mudik dan arus balik lebaran.

“Untuk memaksimalkan pelayanan, bagi setiap kapal feri diberikan waktu bongkar muat kurang lebih selama 30. Ini untuk memaksimalkan waktu penyeberangan sekaligus mengantisipasi kepadatan antrean kendaraan dan penumpang di Pelabuhan Feri Penajam,” katanya.

Zainal mengatakan, pada arus mudik tahun ini (2013) tidak terjadi antrean kendaraan.

Namun tambah dia, diperkirakan menjelang Idul Fitri, jumlah pemudik akan mengalami peningkatan.
 
“Kemungkinan, yang ramai nanti itu arus baliknya dan telah disiapkan 10 unit kapal feri yang dapat mengangkut 204 kendaraan serta 1.556 penumpang,” kata Zainal.

Sementaram General Manager ASDP Balikpapan, Sumono mengatakan, setelah dua dermaga dioperasikan tidak terjadi lagi antrean panjang kendaraan yang akan menuju Balikpapan.

“Tadi saya sempat naik kapal feri Bintang dan waktu yang dibutuhkan hanya satu jam, mulai dari proses bongkar muat. Jadi aktivitas pelayaran kembali lagi normal seperti pada 2000 lalu,” jelasnya.

Namun demikian, lanjut Sumono, masih ada masalah pada dermaga dua tersebut, karena ensel pada ‘movable bridge’ (MB) pendek sehingga saat air laut surut tidak bisa digunakan.

“Hanya feri Bintang yang bisa bersandar karena ensel MB pendek sehingga perlu diganti. Tapi bila air pasang, semua jenis kapal feri bisa sandar di dermaga dua ini,” ujarnya. (*)

Pewarta: Bagus Purwa

Editor : Amirullah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013