Tim dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur, memastikan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Kecamatan Penajam pada Minggu (22/5) sore hingga malam, hari ini telah padam.
“Karhutla terjadi kemarin, sekitar pukul 15.30, kemudian petugas memadamkan sampai malam, kemudian tadi pagi dicek lagi ke lokasi, alhamdulillah telah padam,” ujar Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten PPU Marjani dihubungi dari Samarinda, Senin.
Karhutla tersebut terjadi di RT 03, Desa Giripurwa, Kecamatan Penajam, PPU. Luas area yang terbakar sekitar 0,5 hektare, sementara material yang terbakar adalah lahan gambut dengan tumbuhan semak belukar.
Lahan ini yang terbakar tersebut adalah Riswanti dengan alamat RT 04, desa setempat. Sementara penyebab api hingga menyebabkan lahan tersebut terbakar, hingga kini masih dalam penyelidikan polisi.
Pagi tadi, lanjut Marjani, saat tim kembali ke lokasi yang terbakar, sejumlah titik masih mengeluarkan asap, sehingga tim melakukan pemadaman secara manual pada beberapa titik yang masih terpantau pada batang pohon di lokasi karhutla, namun sekarang telah dinyatakan aman.
Ia juga mengingatkan semua pihak atas kerawanan kebakaran pada lahan jika datang hari panas, karena di Kabupaten PPU memiliki sekitar 1.400 hektare lahan gambut.
Kewaspadaan terhadap lahan gambut menjadi penekanan karena jika ada titik api di lahan gambut, maka akan cepat menyebar, sebab bagian bawah gambut banyak biomassa kering yang mudah terbakar.
"Kewaspadaan karhutla di luar lahan gambut juga tetap menjadi perhatian, sehingga semua pihak harus terus waspada, jangan melakukan pembakaran ketika ingin membuka lahan, jangan membuang puntung rokok di hutan yang banyak daun mengering, apalagi di lahan gambut," ujarnya.
Sementara itu, total lahan gambut di PPU yang sekitar 1.400 hektare tersebut umumnya berada di kawasan pesisir, terutama di Kecamatan Penajam yang tersebar pada sejumlah desa dan kelurahan, seperti di Kelurahan Petung ada sekitar 700 ha lahan gambut, Kelurahan Nenang sekitar 400 ha, di Desa Giri Purwa ada sekitar 200 ha, dan sisanya yang hanya 100 ha tersebar di sejumlah desa dan kelurahan.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2022
“Karhutla terjadi kemarin, sekitar pukul 15.30, kemudian petugas memadamkan sampai malam, kemudian tadi pagi dicek lagi ke lokasi, alhamdulillah telah padam,” ujar Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten PPU Marjani dihubungi dari Samarinda, Senin.
Karhutla tersebut terjadi di RT 03, Desa Giripurwa, Kecamatan Penajam, PPU. Luas area yang terbakar sekitar 0,5 hektare, sementara material yang terbakar adalah lahan gambut dengan tumbuhan semak belukar.
Lahan ini yang terbakar tersebut adalah Riswanti dengan alamat RT 04, desa setempat. Sementara penyebab api hingga menyebabkan lahan tersebut terbakar, hingga kini masih dalam penyelidikan polisi.
Pagi tadi, lanjut Marjani, saat tim kembali ke lokasi yang terbakar, sejumlah titik masih mengeluarkan asap, sehingga tim melakukan pemadaman secara manual pada beberapa titik yang masih terpantau pada batang pohon di lokasi karhutla, namun sekarang telah dinyatakan aman.
Ia juga mengingatkan semua pihak atas kerawanan kebakaran pada lahan jika datang hari panas, karena di Kabupaten PPU memiliki sekitar 1.400 hektare lahan gambut.
Kewaspadaan terhadap lahan gambut menjadi penekanan karena jika ada titik api di lahan gambut, maka akan cepat menyebar, sebab bagian bawah gambut banyak biomassa kering yang mudah terbakar.
"Kewaspadaan karhutla di luar lahan gambut juga tetap menjadi perhatian, sehingga semua pihak harus terus waspada, jangan melakukan pembakaran ketika ingin membuka lahan, jangan membuang puntung rokok di hutan yang banyak daun mengering, apalagi di lahan gambut," ujarnya.
Sementara itu, total lahan gambut di PPU yang sekitar 1.400 hektare tersebut umumnya berada di kawasan pesisir, terutama di Kecamatan Penajam yang tersebar pada sejumlah desa dan kelurahan, seperti di Kelurahan Petung ada sekitar 700 ha lahan gambut, Kelurahan Nenang sekitar 400 ha, di Desa Giri Purwa ada sekitar 200 ha, dan sisanya yang hanya 100 ha tersebar di sejumlah desa dan kelurahan.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2022