Penajam (ANTARA Kaltim) - Seorang warga RT 02, Kelurahan Gunung Seteleng, Kabupaten Penajam Paser Utara, AW (53) nekad menikam istrinya, Ry (34) karena meminta cerai.

Kapolres Penajm Paser Utara, Ajun Komisaris Besar Sugeng Utomo melalui Kasubag Humas Ajun Komisaris Jamaluddin, Rabu, menyatakan kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) itu berlangsung pada Selasa (23/7) sekitar pukul 08. 00 Wita di depan rumah mereka.

Korban, kata Jamaluddin, masih bisa diselamatkan karena hanya mengalami luka ringan dan langsung dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) PPU, untuk mendapatkan pertolongan.

Pertistiwa itu lanjut Jamaluddin berawal saat Ry mendatangi ke rumah suaminya dan langsung meminta cerai Pasangan suami isteri yang telah dikarunia emapt nak itu kata Jamaluddin telah pisah ranjang selama tujuh bulan Namun, permintaan korban ternyata tidak diterima sehingga sempat terjadi perang mulut.

"Sempat terjadi perang mulut saat Ry minta cerai kemudian AW langsung menusuk paha dan menyabet tangan kiri korban. Korban mengalami tiga luka akibat perbuatan pelaku," jelasnya.

Menurut Jamaluddin, tuntutan cerai yang diajukan Ry ke suaminya diduga bermotif ekonomi sebab AW hanya berprofesi sebagai buruh. Tidak berselang lama setelah kasus penikaman itu terjadi, personel POlsek Penajam berhasil membekuk AW.

"Pelaku terancam dijerat pasal 351 ayat 1 KUHPidana tentang penganiayaan berat dengan ancaman hukuman diatas dua tahun penjara," kata Jamaluddin.

Saat ditemui, AW mengaku, tindakan yang dilakukan hanya semata-mata karena sakit hati terhadap korban karena mendapat kabar istrinya telah bersuami lagi.

"Saya dapat kabar dari keluarganya bahwa RY sudah nikah lagi. Siapa yang tidak sakit hati kalau seperti itu," katanya.

Menurut AW, setelah mendapat kabar bahwa istrinya sudah menikah, dirinya tidak pernah bertemu lagi dengan Ry selama tujuh bulan. Pada hari kejadian, dirinya didatangi korban untuk mengajaknya bertemu orang tuanya. Namun ajakan tersebut, ditolak karena tidak merasa ada urusan dengan orang tua korban.

"RY tetap memaksa bertemu orang tuanya, akhirnya kami bertengkar karena emosi saya ambil badik yang tersimpan di jok motor dan langsung saya tikam istri saya," ungkapnya.

Meski menikam korban, AW mengaku, tidak berniat membunuh istrinya dan hanya ingin melukai sebagai peringatan karena merasa sakit hati istrinya sudah menikah lagi. (*)

Pewarta: Bagus Purwa

Editor : Arief Mujayatno


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013