Nilai ekspor berbagai komoditas dari Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) pada Maret 2022 mencapai 3,04 miliar dolar AS, sekitar Rp44,08 triliun dengan asumsi kurs 1  dolar AS setara dengan Rp14.500.


"Ekspor sebesar ini mengalami kenaikan mencapai 51,48 persen ketimbang ekspor pada Februari 2021 yang tercatat 2 miliar dolar AS," kata Plt Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kaltim Nur Wahid di Samarinda, Senin.

Secara garis besar, ekspor tersebut berasal dari dua komoditas utama, yakni migas dan nonmigas, dengan rincian nilai ekspor barang migas pada Maret mencapai 266,95 juta dolar atau naik 48,54 persen, jika dibandingkan bulan Februari 2022 yang tercatat 179,71 juta dolar AS.

Sementara untuk ekspor barang nonmigas pada Maret 2022 mencapai 2,77 miliar dolar, terjadi kenaikan 51,77 persen jika dibandingkan dengan Februari 2022 yang senilai 1,82 miliar dolar AS.

Secara persentase, katanya, kenaikan nilai ekspor terbesar terjadi pada golongan barang mesin dan peralatan mekanis yang naik 365,42 persen, disusul golongan barang bahan kimia anorganik yang naik 76,15 persen.

Sedangkan persentase penurunan nilai ekspor terjadi pada komoditas bahan kayu dan barang dari kayu, yakni terjadi penurunan 50,22 persen, disusul golongan barang aneka produk kimia yang turun 45,52 persen.

Nur Wahid juga mengatakan, negara tujuan utama ekspor migas dari Kaltim pada Maret 2022 adalah Jepang, Singapura, dan Korea Selatan, yakni masing-masing nilai ekspornya mencapai 117,90 juta dolar, 46,76 juta dolar, dan 34,94 juta dolar AS.

"Total nilai ekspor ketiga negara tersebut mencapai 199,61 juta dolar, sehingga peranan ketiga negara ini dalam ekspor migas dari Provinsi Kaltim mencapai 74,77 persen terhadap total ekspor migas Kaltim. Artinya, tujuan ekspor migas oleh Kaltim pada Maret 2022, mayoritas untuk tiga negara tersebut," katanya.

Wahid juga mengatakan, secara kumulatif nilai ekspor Provinsi Kaltim periode Januari - Maret 2022 mencapai 6,13 miliar dolar, atau naik 50,63 persen dibanding
periode yang sama tahun 2021 yang tercatat 4,07 miliar dolar AS.

 

Pewarta: M.Ghofar

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2022