Jumlah pemudik dari Samarinda ke ke kawasan hulu Sungai Mahakam seperti Kabupaten Kutai Kartanegara, Kutai Barat, dan Kabupaten Mahakam Ulu, Provinsi Kalimantan Timur, melalui Dermaga Sungai Kunjang Samarinda, sepi pada H-1 lebaran tahun ini.


"Hari ini terakhir keberangkatan kapal ke daerah hulu (hulu Sungai Mahakam). Kapalnya sudah berangkat tadi pagi. Sepi, pak, hanya ada 39 pemudik yang naik kapal tadi," ujar Mardiono, staf Dermaga Sungai Kunjang Samarinda ditemui di kantornya, Minggu.

Dermaga Sungai Kunjang yang menyiapkan puluhan kapal kayu untuk melayani rute Samarinda hingga kawasan paling hulu Sungai Mahakam atau hingga Kabupaten Mahakam Ulu ini, sebenarnya tiap hari mengangkut barang dan penumpang, kecuali ketika Idul Fitri yang diperkirakan jatuh pada 2 Mei.

Besok (Senin, 2 Mei), kata Mardiono, tidak ada aktivitas di dermaga itu, baik untuk keberangkatan maupun kedatangan kapal, karena memang tidak ada pelayanan untuk penumpang maupun barang.

Ia mengatakan, rata-rata dalam sehari ada dua kapal yang berangkat dari Samarinda ke hulu. Kapal tersebut bukan hanya mengangkut logistik seperti pangan, bahan pangan, dan aneka kebutuhan lain untuk masyarakat, tapi juga mengangkut penumpang ke kawasan hulu Mahakam.

Menurutnya, puncak pemudik dari Samarinda yang ingin pulang kampung di hulu Mahakam melalui Dermaga Sungai Kunjang terjadi pada H-2 lebaran atau pada Sabtu kemarin, yakni mencapai 355 orang.

Jumlah pemudik sebanyak itu tidak mungkin dilayani dengan satu kapal, karena kapal ini tidak khusus penumpang, tapi justru lebih banyak mengangkut barang kebutuhan pokok bagi warga hulu.

Jalur Samarinda ke kawasan hulu Mahakam menggunakan kapal bukan merupakan satu-satunya akses, masih ada dua akses lainnya, yakni melalui jalur udara meski agak mahal dan kapasitas terbatas, kemudian akses darat meski jalannya banyak yang rusak.

"Puncak pemudik terjadi kemarin yang sebanyak 355 penumpang. Ada dua kapal yang mengangkut pemudik sebanyak ini. Satu kapal berkapasitas 220 orang, yakni 120 orang di dek atas, dan sekitar 100 orang di dek bawah, sehingga jumlah penumpang untuk dua kapal tersebut masih di bawah kapasitas," katanya.

Ia merinci perkembangan jumlah penumpang dalam sepekan terakhir, yakni pada Sabtu pekan lalu sebanyak 145 pemudik, Minggu lalu sebanyak 151 pemudik, Senin ada 98 pemudik, Selasa 160 orang, Rabu 114 orang, Kamis 167 orang, Jumat 196 orang, Sabtu kemarin 355 orang, dan hari Minggu ini tercatat 39 pemudik.

Ia juga mengatakan bahwa tarif kapal sungai ini variatif, tergantung jarak tempuh, semakin dekat seperti hanya untuk Tenggarong dan sekitarnya tentu murah, namun untuk tarif umum adalah sampai Melak seharga Rp150 ribu, sedangkan yang paling jauh atau hingga Long Bagun seharga Rp350 ribu.

Pewarta: M.Ghofar

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2022