Sangatta (ANTARA Kaltim) - PT Kaltim Prima Coal (KPC), perusahaan pertambangan batubara yang beroperasi di Kabupaten Kutai Timur sejak 1991, mencatat sejarah setelah sukses mencapai pengapalan batubara sebanyak 500 juta ton pada 2013.

Siaran Pers External Affairs and Sustainable Development PT Kaltim Prima Coal, yang diterima di Kaltim, Kamis, menyebutkan, ratusan karyawan dan manajemen merayakan pencapaian tersebut, dengan menggelar seremonial sederhana di atas Kapal Cape Jacaranda, yang sedang memuat batubara di Pelabuhan Tanjung Bara, Sangatta, Kutai Timur Kaltim.

Acara seremionial pengapalan angka 500 juta ton batubara dihadiri sejumlah pimpinan tinggi Kaltim Prima Coal antara lain, Chief Operating Officer (COO) KPC R. Utoro, General Manager (GM Processing and Handling Muhammad Sumali, General Manager (GM) Mining Operation HendroI Chwanto, General Manager (GM) External Affairs and Sustainable Development Husein Akma dan General Manager Human Resources Khudori.

Dalam sambutan singkatnya, COO Utoro mengatakan, pencapaian pengapalan sejumlah 500 juta ton, bukan hal yang mudah. Namun dicapai melalui kerja keras dan kerjasama semua karyawan Kaltim Prims Coal.

Utoro juga menyampaikan apresiasi tinggi kepada semua pihak yang telah mengantarkan perusahaan KPC mencapai pengapalan batubara sejumlah 500 juta ton padatahun 2013 ini.

"Ini adalah prestasi yang diraih KPC,dengan 500 juta ton pengapalan batubara. Angka ini dicapai melalui kerja keras dan kerjasama semua tim. Saya sampaikan ucapan terima kasih atas kerjasamanya selamaini," kata Utoro, seperti disampaikan GM) External Affairs and Sustainable Development Husein Akma.

Menurut GM ESD Husein Akma, pengapalan batubara pada angka 500 juta ton menggunakan Kapal Cape Jacaranda buatan Jepang dengan Capten Amado L. Villa Carlos berbobot muatan sejumlah 164,545 ton dengan tujuan Mundra, India.

Dalam siaran Pers KPC, juga disebutkan oleh Manager Sales OperationTina Mery Sirait bahwa pengapalan batubara PT KPC dimulai pada 1991 sebanyak 2.100.959 ton.

"Sejak pengapalan pertama 1991 sebanyak 2.100.959 ton batubara, produksi batubara KPC terus meningkat seiring meningkatnya kebutuhan batubara dunia. Dan lima tahun semenjak pengapalan pertama 1995 , telah mencapai 10 juta ton,"kata Herlan Siagian.

Angka itu meningkat lagi pada lima tahun berikutnya menjadi 13 juta ton, pada 2005 pengapalan batubara telah mencapai 27 juta ton dan meningkat tajam pada lima tahun berikutnya yakni 40 juta ton pada 2010.

"Sejak 2010 sampai sekarang produksi pengapalan batubara KPC stabil di angka 40 juta ton," kata Manager Sales OperationTina Mery Sirait.



Tumbuh Bersama

General Manager External Affairs and Sustainable Development (GM ESD) KPC Husein Akma mengatakan selama memulai operasi di Sangatta, hingga mencapai pengapalan sebanyak 500 juta ton batubara, KPC selalu hidup berdampingan secara harmonis dan tumbuh bersama masyarakat sekitar.

Menurut Husein,keberadaan KPC sebagai katalisator pembangunan, menimbulkan efek ganda yang memicu pertumbuhan ekonomi masyarakat di Kabupaten Kutai Timur. Selain efek ganda secara ekonomi, KPC terus menggiatkan program Corporate Social Responsibility (CSR) kepada masyarakat.

Program CSR tersebut diarahkan untuk membangun kemandirian, sesuai dengan program pemerintah, yakni ingin mencapai masyarakat Kutai Timur yang mandiri.

Ia mengatakan, KPC telah merumuskan dan menerapkan tujuh bidang program CSR. Tujuhbidang program tersebut meliputi peningkatan infrastruktur masyarakat, pengembangan agribisnis, peningkatan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) dan peningkatan kapasitas kelembagaan masyarakat dan pemerintah desa.   (*)

Pewarta: Adi Sagaria

Editor : Arief Mujayatno


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013