Samarinda (ANTARA Kaltim) - Pembangunan seharusnya berdampak positif jika memiliki perencanaan matang dan berpatokan pada sustainable development (pembangunan yang berkelanjutan). Faktanya masih banyak proyek yang justru tidak mengarah ke arah itu dikarenakan kualitas yang buruk.

Salah satunya yang paling menonjol di Samarinda adalah proyek besar dan panjang semenisasi jalan kota. Bukan hal baru jika proyek ini begitu disoroti karena sangat bersinggungan langsung dengan aktivitas warga. Banyak titik semenisasi kualitasnya jauh dari harapan.

Anggota Komisi IV DPRD Kaltim Safuad mempertanyakan kualitas semenisasi yang ada di daerah Palaran, Samarinda Seberang. Proyek yang telah selesai tersebut dianggap gagal karena memiliki kualitas yang buruk.

“Bayangkan semenisasi yang awalnya tebal kini menipis tergerus dan menjadi pasir yang berserakan di jalan tersebut. Belum lagi debu yang mengganggu pernafasan,” ucap Safuad.

Politisi PDI-Perjuangan ini pun akan mengomunikasikannya kepada Komisi III yang membidangi infrastruktur.  “Kebetulan saja saya berdomisili di Palaran jadi tahu betul keadaan di lapangan. Bagaimana caranya hal tersebut harus dicarikan solusi secepatnya,”ungkapnya.

Hal ini merupakan aspirasi yang ia dapat dari para pengguna jalan, ketakutan masyarakat jalan tersebut akan terkikis habis karena buruknya kualitas jalan.

“Tak menutup kemungkinan dalam waktu dekat akan ada pertemuan antara DPRD dengan pihak terkait untuk membahas persoalan ini,” kata Safuad.

Safuad juga mengingatkan pemerintah dan pihak terkait pembangunan jalan ini untuk serius menjaga kualitas sebuah proyek, di manapun proyek itu dikerjakan, tidak hanya di Palaran. (Humas DPRD Kaltim/dit/dhi/met)

Pewarta:

Editor : Arief Mujayatno


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013