Samarinda (ANTARA Kaltim) – Bulan Suci Ramadhan identik dengan bulan penuh berkah dan dimanfaatkan Umat Islam untuk meraih pahala berlimpah. Namun, seharusnya kegiatan ibadah selama malam Ramadhan ini tetap menjunjung tinggi toleransi dan menjaga ketertiban dalam masyarakat.

“Sudah menjadi kebiasaan Umat Islam selama Ramadhan khususnya pada malam hari selalu melakukan ibadah-ibadah sunat. Namun, hendaknya tetap menjaga ketertiban dan meningkatkan toleransi dengan umat beragama lainnya,” kata Wakil Gubernur H Farid Wadjdy, Selasa (9/7).

Menurut dia, semangat beribadah Umat Islam selama Ramadhan, baik siang maupun malam selalu tinggi. Karenanya, khusus pada malam hari yang biasa dimanfaatkan untuk ibadah membaca atau tadarus Al Qur’an selesai Shalat Tarawih agar waktunya diatur.

Selain mengatur waktu agar tidak mengganggu warga  sekitar masjid atau mushala, Wagub juga meminta agar tidak menggunakan pengeras suara dengan volume yang berlebihan. Hal ini penting dilakukan agar ibadah tetap bisa dilaksanakan dengan baik, sementara ketertiban lingkungan pun tetap terjaga.   

Selain itu, hikmah Ramadhan hendaknya dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan tali silaturahim dengan sesama warga muslim, terutama dengan mengutamakan shalat berjamaah, baik shalat wajib maupun shalat sunah tarawih.

Sehingga dari kerukunan dan keakraban itu akan berimbas pada kehidupan sehari-hari di bulan yang lain.  Termasuk saling menghormati dan menghargai warga agama lain.

“Hikmah Ramadhan selain meningkatkan amaliah hubungan hamba dengan Allah SWT juga amaliah atau hubungan sesama manusia baik sesama muslim maupun non muslim sebagai upaya kita bersama untuk menjaga agar Kaltim ini tetap aman dan damai,” ungkap Farid Wadjdy. (Humas Prov Kaltim/Yans).

 


Pewarta:

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013