Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur menyambut baik rencana pemerintah pusat untuk menerapkan kembali mata pelajaran Pancasila dari jenjang PAUD hingga perguruan tinggi untuk menumbuhkan lagi rasa cinta Tanah Air, berbangsa dan negara.
Wakil Gubernur Kaltim Hadi Mulyadi di Samarinda, Jumat, mengatakan secara politik bangsa Indonesia telah menetapkan Pancasila sebagai dasar negara. Namun, perlu ada sarana untuk masyarakat agar Pancasila bisa dipahami dalam kehidupan sehari-hari.
“Dulu sebenarnya sudah ada, yaitu Pendidikan Moral Pancasila atau PMP. Tapi, jika memang dilanjutkan kembali, Alhamdulillah bagus saja dan Pemprov Kaltim siap menyukseskan,” ucap Hadi di Samarinda.
Dengan pembelajaran Pancasila itu, maka generasi muda yang masih menjalani pendidikan di tingkat PAUD hingga perguruan tinggi memahami bagaimana berbangsa dan bernegara.
Hadi berpesan, terpenting adalah bagaimana pengamalan pembelajaran tersebut sehingga dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, mulai di lingkungan keluarga, sekolah hingga lingkungan sosial.
Menurut dia, pembelajaran ini bertujuan untuk kesadaran hidup bernegara. Oleh karena itu, pembelajaran Pancasila wajib didukung, sehingga kecintaan terhadap bangsa dan negara tertanam dalam jiwa dan hati seluruh generasi muda terutama di Kaltim.
“Jadi, kita siap saja melaksanakannya. Metode maupun kurikulumnya, pemerintah pusat yang mengatur, semua kewenangan pusat. Prinsipnya, kita ikut menyukseskan program,” katanya.
Pancasila akan dijadikan mata pelajaran tersendiri di sekolah mulai Juli 2022. Kebijakan itu tertuang dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 4 Tahun 2022 tentang Standar Nasional Pendidikan.
Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) mengaku sudah membuat 15 buku pelajaran Pancasila dari tingkat pendidikan anak usia dini (PAUD) hingga perguruan tinggi.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2022
Wakil Gubernur Kaltim Hadi Mulyadi di Samarinda, Jumat, mengatakan secara politik bangsa Indonesia telah menetapkan Pancasila sebagai dasar negara. Namun, perlu ada sarana untuk masyarakat agar Pancasila bisa dipahami dalam kehidupan sehari-hari.
“Dulu sebenarnya sudah ada, yaitu Pendidikan Moral Pancasila atau PMP. Tapi, jika memang dilanjutkan kembali, Alhamdulillah bagus saja dan Pemprov Kaltim siap menyukseskan,” ucap Hadi di Samarinda.
Dengan pembelajaran Pancasila itu, maka generasi muda yang masih menjalani pendidikan di tingkat PAUD hingga perguruan tinggi memahami bagaimana berbangsa dan bernegara.
Hadi berpesan, terpenting adalah bagaimana pengamalan pembelajaran tersebut sehingga dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, mulai di lingkungan keluarga, sekolah hingga lingkungan sosial.
Menurut dia, pembelajaran ini bertujuan untuk kesadaran hidup bernegara. Oleh karena itu, pembelajaran Pancasila wajib didukung, sehingga kecintaan terhadap bangsa dan negara tertanam dalam jiwa dan hati seluruh generasi muda terutama di Kaltim.
“Jadi, kita siap saja melaksanakannya. Metode maupun kurikulumnya, pemerintah pusat yang mengatur, semua kewenangan pusat. Prinsipnya, kita ikut menyukseskan program,” katanya.
Pancasila akan dijadikan mata pelajaran tersendiri di sekolah mulai Juli 2022. Kebijakan itu tertuang dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 4 Tahun 2022 tentang Standar Nasional Pendidikan.
Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) mengaku sudah membuat 15 buku pelajaran Pancasila dari tingkat pendidikan anak usia dini (PAUD) hingga perguruan tinggi.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2022