Penajam (ANTARA Kaltim) - Belasan warga Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) mengatasnakamakan "Masyarakat Menggugat PLN" melakukan unjuk rasa di halaman Kantor PLN unit Petung, Senin (8/7).

Aksi ini dilakukan karena selama ini, PLN sering melakukan pemadaman listrik. Bahkan byarpet tersebut, hampir setiap hari terjadi, termasuk pada malam hari.

Unjuk rasa yang diwarnai dengan orasi sambil membetangkan spanduk bertuliskan "PLN Sama Dengan Perusahaan Lilin Negara, Terus Terang PLN Mati Terus", yang dimulai dari sekitar pukul 10.00 Wita.
 
"Sejak seminggu terakhir ini pemadaman listrik kerap dilakukan PLN bisa sampai enam kali sehari, bahkan pada, malam 'byarpet' juga terjadi," kata Koordinator unjuk rasa, Hendri.

Hendri mengatakan, unjuk rasa yang dilakukan sebagai awal untuk meminta kepada PLN agar bisa bekerja lebih professional. Karena dengan seringnya pemadaman listrik membuat pelanggan mengalami kerugian.

"Dirinya dan sejumlah LSM serta didukung masyarakat melakukan aksi unjuk rasa. Kami mewakili sekitar 27 ribu warga PPU pelanggan PLN karena seringnya byarpet, warga mengeluhkan byarpet yang sering dilakukan PLN itu karena merasa dirugikan," tegasnya.

Menurut Hendri, warga meminta kepada PLN agar bisa segera melakukan pembenahan. Tujuannya, agar tidak lagi melakukan pemadaman. Apalagi menjelang bulan ramadan nanti, masyarakat sangat membutuhkan listrik.

Namun demikian, Hendri menyatakan, menerima masukan dari sejumlah LSM agar aksi diawali dengan pertemuan dengan PLN agar PLN bisa segera melakukan pembenahan. Pasalnya, beberapa usaha kecil menengah (UKM) di PPU mulai mengalami kerugian.

Setelah melakukan orasi di halaman Kantor PLN Unit Petung, akhirnya pihak menajemen PLN mempersilahkan para pengunjuk rasa untuk mengadakan pertemuan di aula Kantor PLN Unit Petung, yang dipimpin oleh Kepala PLN Area Balikpapan, Priyo Wurianto.

Dalam pertemuan tersebut, Priyo mengatakan, akan segera mengatasi byarpet. dan untuk saat ini PLN sedang mendatangkan dua mesin ke Pembangkit Listrika Tebnaga Diesel (PLTD).

"Mesin Sewatama juga diupayakan kembali beroperasi sehingga pasokan listrik kembali normal dan dapat menyalurkan listrik kemasyarakat," ujarnya Priyo.


Alami Kerugian

Sementara itu, sejumlah usaha warung internet (warnet) di Penajam, Penajam Paser Utara (PPU), mulai mengalami kerugian akibat pemadaman listrik atau byerpet yang dilakukan PLN Unit Petung.

Bahkan mereka mengalami kerugian bukan hanya karena tidak beroperasi, namun juga sejumlah komputer mereka mengalami kerusakan.

Pemilik warnet Arpan menjelaskan sejak pemadaman yang dilakukan PLN membuat dua CPU komputer miliknya mengalami kerusakan dan sempat meledak, sehingga harus mengeluarkan uang sampai jutaan rupiah untuk memperbaikinya.

Selain mengalami kerugian karena memperbaiki komputer, juga mengalami kerugian yang cukup besar karena tidak bisa beroperasi  karena sering pemadaman jaringan internet mengalami gangguan. "Sehari kerugian bisa mencapai Rp500.000 kalau tidak beroperasi," ucapnya.

Pemilik warnet lainnya,. Rudi mengungkapkan, karena sering terjadi penadaman listrik tiga kompter dan satu monitor mengalami kerusakan dan harus keluar biaya untuk memperbaikinya.

Untuk itu, Rudi meminta kepada PLN agar bisa segera melakukan pembenahan agar tidak lagi melakukan pemadaman, apalagi masyarakat sangat membutuhkan listrik di bulan Ramadhan. (*)

Pewarta: Bagus Purwa

Editor : Arief Mujayatno


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013