Perum Bulog Divre Sulawesi Utara dan Gorontalo (Sulutgo) menjemput bola dengan memasarkan bahan kebutuhan pokok hingga kelurahan dan desa.
"Kami langsung datang ke pemukiman dapat penduduk untuk menjual bahan pangan dengan harga yang murah dan terjangkau oleh masyarakat," kata Kepala Perum Bulog Divre Sulutgo Ali Ahmad Najih di Manado, Senin.
Ali mengatakan pihaknya menjual beras dengan harga Rp8.300 per kilogram, minyak goreng Rp20 ribu per liter, gula pasir, tepung terigu, beras fortivit dan juga produk yang dijual sesuai harga pasar.
"Namun produk yang kami jual masih berada di bawah harga pasar, apalagi tim kami datang langsung ke masyarakat, sehingga mengurangi biaya transportasi jika harus ke pasar," katanya.
Pihaknya mengharapkan masyarakat bisa memanfaatkan kegiatan Bulog ini, sehingga bisa mengurangi biaya belanja setiap hari.
Dia menjelaskan sampai saat ini stok kebutuhan pokok di gudang Bulog cukup banyak dan mampu memenuhi permintaan masyarakat di Sulut.
"Untuk stok beras dengan ketahanan hingga enam bulan ke depan, masyarakat tidak perlu khawatir, karena beras cukup banyak," jelasnya.
Dia mengatakan jika stok mulai berkurang, pihaknya akan memasok dari daerah sentra beras di Indonesia seperti Makassar dan Pulau jawa.
Harus diakui, Sulut dan Gorontalo bukan daerah sentra beras, sehingga serapan masih kecil dibandingkan dengan kebutuhan di Sulut. Apalagi harga jual di pasar masih lebih tinggi dibandingkan dengan harga pembelian pemerintah (HPP) sebesar Rp8.300 per kilogram," kata Ali.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2022
"Kami langsung datang ke pemukiman dapat penduduk untuk menjual bahan pangan dengan harga yang murah dan terjangkau oleh masyarakat," kata Kepala Perum Bulog Divre Sulutgo Ali Ahmad Najih di Manado, Senin.
Ali mengatakan pihaknya menjual beras dengan harga Rp8.300 per kilogram, minyak goreng Rp20 ribu per liter, gula pasir, tepung terigu, beras fortivit dan juga produk yang dijual sesuai harga pasar.
"Namun produk yang kami jual masih berada di bawah harga pasar, apalagi tim kami datang langsung ke masyarakat, sehingga mengurangi biaya transportasi jika harus ke pasar," katanya.
Pihaknya mengharapkan masyarakat bisa memanfaatkan kegiatan Bulog ini, sehingga bisa mengurangi biaya belanja setiap hari.
Dia menjelaskan sampai saat ini stok kebutuhan pokok di gudang Bulog cukup banyak dan mampu memenuhi permintaan masyarakat di Sulut.
"Untuk stok beras dengan ketahanan hingga enam bulan ke depan, masyarakat tidak perlu khawatir, karena beras cukup banyak," jelasnya.
Dia mengatakan jika stok mulai berkurang, pihaknya akan memasok dari daerah sentra beras di Indonesia seperti Makassar dan Pulau jawa.
Harus diakui, Sulut dan Gorontalo bukan daerah sentra beras, sehingga serapan masih kecil dibandingkan dengan kebutuhan di Sulut. Apalagi harga jual di pasar masih lebih tinggi dibandingkan dengan harga pembelian pemerintah (HPP) sebesar Rp8.300 per kilogram," kata Ali.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2022