Balikpapan, (ANTARA Kaltim)- Para petualang dari Kalimantan Timur menjadi bagian dari 300-an pendaki per hari yang mendaki Gunung Semeru (3.676 meter dari permukaan laut, mdpl) sepanjang musim liburan ini.

"Sehari mungkin 5-6 orang. Memang tidak banyak bila dibandingan dengan jumlah pendaki dari daerah lain," kata Adi, pemandu dan petugas dari Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS).

Gunung Semeru yang berada di Pegunungan Tengger, Jawa Timur, adalah gunung berapi ketiga tertinggi di Indonesia setelah Gunung Kerinci (3.805 mdpl) di Jambi, Sumatera, dan Gunung Rinjani (3.726 mdpl di Lombok, Nusa Tenggara Barat.

Para pendaki Gunung Semeru dari Kaltim, juga sekarang Kalimantan Utara, umumnya mahasiswa yang belajar di perguruan-perguruan tinggi di Malang atau Surabaya.

Namun ada juga yang datang langsung dari kota-kota di Kaltim seperti Balikpapan, Samarinda, Tenggarong, dan Bontang.

"Contohnya, Ivan ini dari Tarakan, itu Nina dari Nunukan," kata Wawan, mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Brawijaya asal Balikpapan.

Banyak pula mereka yang berasal dari Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Tengah.

Wawan dan kawan-kawannya ditemui saat berada di Puskesmas Tumpang mengurus surat keterangan berbadan sehat yang disyaratkan petugas TNBTS untuk mendapatkan izin mendaki Gunung Semeru.

Tumpang adalah kota terakhir dan tempat para pendaki mendapatkan kendaraan umum berupa jeep atau truk untuk sampai ke Ranu Pani, desa terakhir sebelum memasuki trek jalan kaki menuju gunung.

Namun demikian, Wawan dan kawan-kawannya menggunakan sepeda motor dari Malang menuju Ranu Pani.

"Kami memang tidak berniat sampai puncak, hanya berkemah di Ranu Kumbolo saja," kata Wawan.

"Kalau saya harus sampai puncak," kata Odi, yang juga dari Balikpapan.

Odi datang sendirian dari Balikpapan, namun bergabung dengan empat pendaki dari Semarang yang ditemuinya di Tumpang. Berlima mereka naik truk ke Ranu Pani setelah Odi mendapatkan surat keterangan berbadan sehat dari dr Siti di Puskesmas Tumpang.

Ranu Kumbolo adalah danau di ketinggian 2.400 mdpl di kaki Gunung Ayek-ayek. Umumnya para pendaki menghabiskan malam pertama dan ketiga mereka di Gunung dengan camping di tepi Ranu Kumbolo ini.

Pendaki Semeru berdatangan dari seluruh Nusantara dan berbagai belahan dunia. Sebagai gunung tertinggi di Pulau Jawa, Semeru memiliki banyak kisah dan legenda.

Belakangan film berjudul 5 Cm membuat pendakian Gunung Semeru semakin populer, terutama di kalangan anak-anak muda.

"Agak memprihatinkan, karena sebagian mereka ke gunung hanya dengan modal nekat dan tidak memiliki pengetahuan dasar tentang mendaki gunung," kata Adi.

Ia mencontohkan, banyak pendaki datang dengan celana jeans ketat dan sepatu bersol rata.

"Jeans bila basah jadi dingin dan berat. Itu bisa membunuh pendaki sendiri," tutur Adi. (*)

Pewarta: Novi Abdi

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013