Samarinda (ANTARA Kaltim) - Gubernur Kaltim Dr H Awang Faroek Ishak  bersyukur karena persoalan-persoalan hukum dan hak asasi manusia (HAM) di Kaltim tidak berkembang menjadi permasalahan besar yang potensial mengganggu kondusifitas daerah ini. Hingga saat ini, semua persoalan hukum dan HAM mampu diselesaikan dengan proses hukum  sesuai ketentuan yang berlaku.   

"Kondisi ini harus kita pertahankan, Pegakan hukum dan keadilan, harus tetap dilakukan sesuai ketentuan dan dengan cara-cara yang profesional,” kata Gubernur Awang  Faroek Ishak pada malam pisah sambut Ketua Pengadilan Tinggi (KPT) Kaltim, Kakanwil Hukum dan HAM, Kakanwil BPKP Kaltim di Pendopo Lamin Etam, Kamis (20/6).  

Meskipun demikian lanjut gubernur,, masih ada beberapa persoalan yang perlu mendapat perhatian, diantaranya penanganan  kasus-kasus korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN), kasus-kasus pertambangan, penyeludupan kayu, pencurian ikan di laut, penimbunan BBM, perselisihan perburuhan, imigran gelap, peredaran Narkoba dan obat terlarang.

"Perlu kesungguhan kita bersama. Penegakan hukum merupakan kunci terlaksananya pembangunan," ujarnya.

Tantangan bagi aparat penegak hukum sangat berat. Kasus-kasus yang berkaitan dengan permasalahan hukum semakin banyak. Salah satu pemicunya  adalah kebebasan  berekspresi yang jauh lebih longgar dibandingkan masa lalu.

"Hukum akan berwibawa  jika ditegakkan secara konsekuen sesuai ketentuan yang berlaku,” tegasnya.

Oleh karena itu lanjut Awang, jajaran Pengadilan Tinggi merupakan aparat penegak hukum yang menjadi tumpuan masyarakat pencari keadilan. Apalagi , tantangan hukum sekarang, berbeda dibanding masa lalu. Sehingga  perlu kerjasama Pengadilan Tinggi Kaltim dengan Pemprov Kaltim  maupun dengan Pemerintah Kabupaten dan Kota demi terwujudnya keadilan dan kepastian hukum.  

"Saya  sangat mengharapkan  lembaga hukum ini dapat memberikan pelayanan terbaiknya kepada masyarakat yang mencari keadilan," ungkapnya.

Pada kesempatan itu, Awang Faroek mengucapkan selamat datang dan selamat bertugas di Kaltim kepada Ketua Pengadilan (KPT) MD Pasaribu, Kakanwil Hukum dan HAM  Leo Detri dan  Kepala Perwakilan BPKP Kaltim Bambang Wahyudi Basuki.

Sementara itu, mantan Ketua Pengadilan Tinggi Kaltim, Suryadarma Belo mengatakan selama bertugas di Kaltim, dirinya  merasa seperti bekerja di kampung halaman sendiri. Masyarakat Kaltim dinilai ramah sehingga daerahnya tetap kondusif.

"Kepemimpinan Pak Awang sangat luar biasa mampu bekerjasama dan mengayomi sehingga Kaltim mwengalami kemajuan pada pembangunan di segala bidang," puji Belo.

Malam itu acara dilanjutkan dengan pemberian cindera mata dari Gubernur Awang Faroek Ishak kepada Suryadarma Belo berupa Mandau senjata khas Kaltim. (Humas Pemprov Kaltim/sar/adv)

Pewarta:

Editor : Arief Mujayatno


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013